Geger Tanah Bergerak Kabupaten Semarang: Tiba-tiba Rumah Bergetar, Plafon Berjatuhan, Dinding Retak

Salah satu warga perumahan yang rumahnya rusak karena tanah bergerak, Wahyudi, mengaku tanah bergerak paling parah terjadi Minggu (8/3/2020) malam.

Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jateng/Akbar Hari Mukti
Rumah dan akses jalan di perumahan Graha Ariabima, Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, rusak akibat tanah bergerak, Senin (9/3/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, UNGARAN - Geger tanah bergerak di Perumahan Graha Ariabima, Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Fenomena tanah bergerak ini merusak beberapa rumah dan akses jalan di daerah tersebut.

Akibat dari tanah bergerak tersebut, tembok rumah retak, ambles, dan akses jalan di perumahan tak bisa dilewati.

Saat Tribun Jateng berada di perumahan tersebut, Senin (9/3/2020), tampak tembok-tembok rumah perumahan retak, plafon berjatuhan, posisi rumah miring, juga lantai rumah retak.

Selain itu akses jalan terutama di blok D perumahan itu rusak berat karena ambles. Sehingga jalan tersebut tak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Warga perumahan yang terdampak tampak lesu meratapi rumahnya yang rusak.

Posisi rumah sudah tidak stabil dan jalan provinsi amblas terdampak tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019).
Posisi rumah sudah tidak stabil dan jalan provinsi amblas terdampak tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019). (kompas.com/Budiyanto)

Beberapa warga pun sudah ada yang mengosongi rumahnya untuk mengungsi ke tempat lain.

Mereka yang masih bertahan, tampak membersihkan plafon yang berjatuhan, dan kotoran di rumah mereka.

Salah satu warga perumahan yang rumahnya rusak karena tanah bergerak, Wahyudi, mengaku tanah bergerak paling parah terjadi Minggu (8/3/2020) malam.

Saat itu dirinya sedang berada di rumah bersama keluarga.

 

"Tiba-tiba rumah getar, plafon berjatuhan, ternyata tembok menjadi retak dan rumah menjadi miring," paparnya.

Ia pun bersama keluarga langsung ke luar rumah. Ia yang tinggal di blok D perumahan itu terkejut sebab akses jalan di depan rumahnya turut ambles.

"Sampai saat ini jalan depan rumah tak bisa dilewati kendaraan bermotor karena ambles cukup dalam," katanya.

Setelah berkoordinasi dengan warga lain dan juga pengembang perumahan, keluarganya lalu diizinkan mengungsi di satu rumah di blok E perumahan yang tak terkena dampak tanah bergerak.

"Malam tadi langsung kemas-kemas dan menempati rumah di blok E," jelasnya.

Wahyudi tak sendiri, warga lainnya, Agung Wibowo, memaparkan ada dua keluarga terdampak yang harus mengungsi sebab rumahnya tak lagi aman ditinggali setelah terkena bencana tanah bergerak.

"Satu lagi keluarga Sandi yang mengungsi ke Kota Semarang," paparnya.

 

Agung menjelaskan, sebenarnya bencana tanah bergerak di kawasan tersebut tak sekali terjadi.

Dua tahun lalu tanah bergerak juga pernah merusak rumah dan akses jalan di perumahan itu.

"Hanya saja tidak separah tanah bergerak tadi malam," paparnya.

Ia menuturkan ada total 9 rumah di perumahan tersebut yang terkena dampak tanah bergerak.

Di antaranya semua rumah di blok D, ditambah dua rumah di blok E.

"Rusak parah ada tiga rumah, hampir ambruk. Langsung tadi malam mereka pindahan karena bahaya sekali kalau ditinggali."

"Karena awal mulanya plafon dulu yang berjatuhan sebelum tembok retak, sehingga pemilik rumah langsung mengungsi," jelas Agung.

Menurutnya pembangunan tol Ungaran di belakang perumahannya juga turut memperburuk keadaan.

Sebab jalan di belakang perumahan tersebut digunakan untuk akses kendaraan dan alat berat pengerjaan proyek.

"Kami sudah mengajukan keluhan ke pemerintah desa setempat, baru tadi malam karena tanah bergerak paling parah terjadi tadi malam," paparnya.

Agung mengatakan pihaknya juga sudah mengajukan keluhan ke pengembang perumahan tersebut.

"Kemungkinan pergerakan tanah berlanjut terus, dan nanti lama-lama rumah menjadi roboh," kata dia. (Ahm)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fenomena Tanah Bergerak, Rumah dan Akses Jalan di Perumahan Wilayah Ungaran Semarang Rusak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved