Harus Selesai dalam 2 Jam, Cerita Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona yang Meninggal di Semarang

Prosesi penggalian kuburnya juga berlangsung sangat cepat. Pihak rumah sakit memintanya menyelesaikan penggalian kubur hanya dalam waktu dua jam saj

Kompas.com
TPU Sasono Loyo Semarang, Jawa Tengah. 

Harus Selesai dalam 2 Jam, Cerita Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona yang Meninggal di Semarang

TRIBUNSUMEL.COM - Setelah diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi Semarang, Jawa Tengah, sudah dimakamkan pada Minggu (23/2/2020), pasien suspect corona yang meninggal dunia. 

Di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sasono Loyo, Semarang, pemakaman berlangsung. 

Menceritakan suasana pemakaman tatkala peti jenazah suspect corona itu diturunkan dari mobil ambulans RSUP Kariadi, petugas TPU Sasono Loyo, Slamet Triyono,.

Prosesi penggalian kuburnya juga berlangsung sangat cepat.

 

Pihak rumah sakit memintanya menyelesaikan penggalian kubur hanya dalam waktu dua jam saja.

"Akhirnya saya bersama dua penggali kubur lainnya cepat-cepat menggali kubur sedalam 1,5 meter," kata Slamet.

Ketika pemakaman berlangsung selama dua jam, Slamet menuturkan para pelayat juga diliputi rasa khawatir sehingga melindungi diri dengan memakai masker.

Slamet mengungkapkan prosesi pemakaman memang serba terburu-buru lantaran RSUP Kariadi memberi kabar obat antibiotik yang diberikan kepada pasien kala itu hanya bertahan empat jam.

"Waktu itu cukup waswas tapi untungnya dengar kabar kalau hasilnya negatif corona," sebut Slamet.

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien RSUP Kariadi Semarang yang meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020) karena diduga terinfeksi virus corona telah dimakamkan sesuai prosedur pencegahan virus corona.

Suspect corona yang meninggal sempat menjalani isolasi karena menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sepulang dari Spanyol.

Dia tiba di Indonesia pada 12 Februari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Februari 2020.

Proses isolasi pasien ini mulai berlangsung pada 19 Februari 2020.

Sehari setelah dimakamkan hasil laboratorium dari Litbangkes baru menyatakan pasien laki-laki itu negatif virus corona.

Pasien tersebut meninggal disebabkan karena infeksi paru-paru berat atau bronkopneumonia yang berasal dari virus H1N1 atau flu babi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona yang Meninggal di Semarang: Harus Selesai dalam 2 Jam"


Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved