Dua Pria Dipergoki Sedang Berhubungan Badan di Rumah Ibadah, Nyaris Tewas Diamuk Massa
Seorang pemuda, EPS (23) diduga berhubungan intim dengan seorang remaja laki-laki, ROP (13), di tempat ibadah di di Kabupaten Solok, Sumatera Barat
TRIBUNSUMSEL.COM - Bukannya menjaga kesucian rumah ibadah, aksi dua pria ini malah membuat tempat ibadah tersebut ternoda oleh ulah keduanya yang kedapatan tengah berhubungan badan.
Pasangan homo ini dipergoki pengurus rumah ibadah yang curiga.
Seorang pemuda, EPS (23) diduga berhubungan intim dengan seorang remaja laki-laki, ROP (13), di tempat ibadah di di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Dua pria yang terpergok oleh warga, kemudian diserahkan ke polisi pada Senin (2/3/2020).
"Betul, saat ini sedang kita amankan di Mapolres Solok. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan intensif," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok AKP Deny Akhmad saat dihubungi, Rabu (4/3/2020).
• Sedih Fotonya Beredar, Pengakuan WNI Positif Virus Corona, Tak Kenal dengan WN Jepang yang Menulari
Deny mengatakan, kejadian itu berawal ketika kedua pria tersebut menumpang menginap di sebuah tempat ibadah di Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Minggu malam.
Keduanya beralasan tidak memiliki uang untuk melanjutkan perjalanan ke Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
"Alasannya tidak punya uang dan hari sudah larut malam," kata Deny.
• Kemenkes: Cara Cegah Virus Corona Sama Seperti Cegah Influenza
Merasa prihatin, pengurus rumah ibadah mengizinkan keduanya bermalam
Namun, ketika sudah larut malam, keduanya tampak memadamkan semua lampu di musala.
"Pengurus pun merasa curiga dan bersama warga mendatangi rumah ibadah itu," kata Deny.
Pengurus dan warga sangat terkejut, karena mendapati kedua pria itu sedang berhubungan intim dengan keadaan telanjang.
"Warga sempat marah dan pelaku hampir saja diamuk. Namun beruntung ada yang menahan dan akhirnya diserahkan ke polisi," kata Deny.
Menurut Deny, EPS adalah seorang pemuda pengangguran dan ROP adalah remaja putus sekolah.
"Sekarang kasusnya sedang kita dalami," kata Deny. (Kompas.com/Perdana Putra)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com