Dua Orang Indonesia Positif Corona

Sejarah RSPI Sulianti Saroso, Tempat Perawatan 2 Warga Depok yang Terpapar Virus Corona

Selain itu, Sulianti Saroso juga pernah menjadi ketua Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia pada 1973.

Editor: Weni Wahyuny
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyiapkan kamar ruang isolasi ketat untuk mengantisipasi pasien yang diduga menderita sakit akibat virus corona. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dua warga Indonesia positif terpapar virus corona.

Kedua warga asal Depok itu kini diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua warga negara Indonesia (WN) positif terjangkit virus corona.

Menurut Jokowi, dua WNI yang positif virus corona sempat melakukan kontak dengan WN Jepang yang datang ke Indonesia.

WN Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

 

Sementara itu, dua WNI yang mengidap virus corona adalah seorang ibu yang berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.

Keduanya tinggal di Depok, Jawa Barat.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan, dua pasien virus corona itu tengah menjalani perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

“(Sekarang dirawat) di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso di ruang khusus yang tidak terkontak dengan yang lain,” ucap Terawan, dikutip dari Kompas.com.

RSPI Sulianti Saroso yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi rumah sakit rujukan penanganan virus corona.
RSPI Sulianti Saroso yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi rumah sakit rujukan penanganan virus corona. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

RSPI Sulianti Saroso yang berada di Sunter, Jakarta Utara ini adalah rumah sakit rujukan nasional dan pusat kajian penyakit infeksi di Indonesia.

RSPI Sulianti Saroso populer karena menjadi rumah sakit rujukan awal seiring merebaknya kasus SARS, Flu burung, hingga difteri di Jakarta.

Nama RSPI Sulianti Saroso berasal dari nama seorang dokter Indonesia, Julie Sulianti Saroso.

RSPI Sulianti Saroso diresmikan pada 21 April 1994, demikian dikutip dari buku RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Menjaga Indonesia dari Penyakit Infeksi yang dirilis di web resmi RSPI Sulianti Saroso.

RSPI Sulianti Saroso berperan dalam penanganan dan pencegahan sejumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia.

Fasilitas RSPI Sulianti Saroso dilengkapi sarana prasarana yang sesuai prinsip biosafety dan biosecurity bertaraf internasional, yaitu tersedianya Ruang Isolasi Ketat bertekanan negatif.


Ruang Isolasi Ketat bertekanan negatif
Ruang Isolasi Ketat bertekanan negatif (Buku RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Menjaga Indonesia dari Penyakit Infeksi)

Isolasi ketat adalah ruangan bertekanan negatif dengan tenaga kesehatan yang bekerja di dalamnya harus terlindungi mulai dari kepala hingga kaki.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved