Berita PALI

PDAM Tirta PALI 5 Bulan Nunggak Bayar Pembelian Air ke PDAM Lematang Enim

Plt Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah Puryadi membenarkan jika pihaknya menunggak bayar kepada PDAM Lematang Enim

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Reigan
Plt Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Puryadi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Warga di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) selama dua pekan tak menikmati aliran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta PALI Anugerah.

Terhentinya pendistribusian air bersih kepada para pelanggan dari PDAM Tirta PALI Anugerah ini ternyata pengiriman air bersih atau air curah dari PDAM Lematang Enim dihentikan.

Plt Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Puryadi membenarkan jika pihaknya menunggak bayar kepada PDAM Lematang Enim.

Menurut dia, tunda bayar dari PDAM Tirta PALI Anugerah ini sudah berlangsung dari sejak bulan Oktober 2019 hingga sekarang.

Gegara Membunyikan Klakson, Pria di Palembang Ini Babak Belur Dikeroyok Oknum Ojek Online

"Untuk bulan September sudah diangsur. Namun angsuran bulan Oktober belum mencukupi. Kemudian, Bulan November 2019 hingga Januari 2020 belum sama sekali dibayar. Akibatnya dari Muaraenim menghenting droping air," ungkap Puryadi, Kamis (27/2/2020).

Puryadi bilang, keterlambatan membayar tersebut, disebabkan karena kondisi keuangan PDAM Tirta PALI Anugerah yang belum stabil.

Ia mengklaim, pelanggan Tirta PALI Anugerah masih banyak yang menunggak bayaran.

Meski begitu, ia mengakui jika pelayanan PDAM Tirta PALI juga belum maksimal.

Sarana dan prasarana, lanjut Puryadi saat ini masih minim serta kiriman air bersih dari Muaraenim selama ini belum mencukupi untuk ribuan pelanggan.

Viral Karena Pukul Sopir Ambulans, Begini Nasib Pengemudi Toyota Calya yang Arogan

"Kami berharap pelanggan memaklumi kondisi tersebut," katanya.

"Pada dasarnya, jika keuangan sudah stabil, maka pembayaran ke PDAM Lematang Enim akan lancar yakni sebulan sekali." tambahnya.

Sementara, Ridho warga Kelurahan Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi menilai jika pelayanan PDAM di PALI bisa dikatakan paling buruk yang pernah ada.

Dimana, menurut dia, perencanaan dan persiapan yang kurang matang ketika proses pengalihan, mengakibatkan pelanggan kini menjadi korban.

"Beruntung hujan beberapa hari terakhir yang mengguyur Kabupaten PALI sehingga membuat warga tidak demo ke PDAM seperti beberapa waktu lalu. Kami berharap permasalahan krisis air bersih di PALI tidak terjadi lagi dan segera ada solusi," katanya. (SP/ Reigan)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved