Akui Lalai hingga 10 Siswa Tewas saat Susur Sungai, Pembina Pramuka Menyesal : Saya Terima Risikonya
IYA tampak menahan tangis saat menyampaikan permintaan maaf. Tersangka berharap keluarga korban dapat memaafkan segala kesalahannya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengaku menyesal atas kejadian yang merenggut nyawa 10 siswanya, tersangka IYA (36) dalam peristiwa susur Sungai Sempor
Jumat (21/2/2020), musibah menimpa sebanyak 249 siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta hanyut di Sungai Sempor.
Kepada keluarga korban atas kejadian ini, pembina Pramuka SMP 1 Turi itu meminta maaf.
"Karena atas kelalaian kami terjadi hal seperti ini," ungkap IYA dalam jumpa pers di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020), dikutip Kompas.com.

IYA tampak menahan tangis saat menyampaikan permintaan maaf.
Tersangka berharap keluarga korban dapat memaafkan segala kesalahannya.
"Kedua, kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban, terutama keluarga korban yang sudah meninggal," ujar IYA.
"Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami," tuturnya.
IYA akan menjalani proses hukum dan menerima segala risiko serta konsekuensi dari kelalaiannya.
"Ini sudah menjadi risiko kami sehingga apa pun yang nanti menjadi keputusan akan kami terima," bebernya.
Tim SAR Temukan 2 Korban Terakhir di DAM
Tim SAR gabungan menemukan dua korban terakhir pada Minggu (23/2/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJogja.com, korban pertama ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB, yakni Yasinta Bunga.
Sedangkan korban kedua ditemukan pukul 07.00 WIB, yaitu Zahra Imelda.

Dua jenazah korban ini ditemukan mengambang di DAM Dukuh, Donokerto, Turi.