Berita PALI
Halaman Sekolah Terendam Banjir, 3 Siswa SD di PALI Ini Tetap Kibarkan Bendera Merah Putih
Tak hanya berdampak pada pemukiman penduduk yang merendam 10 Desa, air juga menggenangi sekolah, sehingga mengganggu aktivitas
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Sungai Lematang meluap mengakibatkan sebagian wilayah di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), terendam, Senin (24/2/2020).
Tak hanya berdampak pada pemukiman penduduk yang merendam 10 Desa, air juga menggenangi sekolah, sehingga mengganggu aktivitas.
Seperti aktivitas upacara bendera Merah Putih pada setiap hari Senin.
Akibat halaman sekolah direndam banjir, pelajar SD Negeri 3 Tanah Abang, terpaksa tidak menggelar upacara Bendera Merah Putih.
Sebab halaman upacara terendam banjir yang mencapai 50 centimeter.
• Sudah Bekerja, Pengurus PSSI 2019-2023 Baru Resmi Dilantik, ini Susunan Lengkap Pengurusan PSSI
Kepala SDN 3 Tanah Abang Kecamatan Tanah Abang, Matdarusalam menjelaskan, pihaknya terpaksa tidak menggelar upacara bendera merah putih di hari Senin karena air cukup tinggi merendam halaman lapangan upacara.
Meski begitu, kata dia, pihaknya hanya melibatkan tiga siswanya untuk menaikkan Bendera Merah Putih.
"Sudah seminggu banjir merendam halaman sekolah dan upacara tidak dilakukan. Namun kita minta tiga siswa untuk mengibarkan Bendera Merah Putih." ungkap Matdarusalam, Senin.
Menurut dia, meski telah satu minggu terakhir halaman sekolahnya direndam, namun tal begitu menggangu proses belajar mengajar.
"Kegiatan belajar mengajar berjalan normal seperti biasanya." jelasnya.
• Gagal Juara di Piala Soeratin U-17, Lapangan Licin Membuat PS Palembang Tak Nyaman Bermain
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Junaidi Anuar mengatakan bahwa terdapat 10 desa yang berada di bantaran Sungai Lematang terkena dampak banjir sejak sepekan terakhir akibat tingginya curah hujan.
"Kita akan bantu air bersih dari BPBD dan Damkar, kemudian memberikan pelayanan kesehatan serta posko terpadu 1x24 jam, serta melibatkan sejumlah petugas untuk terus memantau pergerakan debit air" katanya. (SP/ Reigan)