Sudjiwo Tedjo Sampai Gebrak Meja: Gimana Aku Mau Percaya Soal KKN Kalau Pemimpin Mantunya Jadi Calon
Sudjiwo Tedjo Sampai Gebrak Meja: Gimana Aku Mau Percaya Soal KKN Kalau Pemimpin Mantunya Jadi Calon
TRIBUNSUMSEL.COM - Sudjiwo Tedjo Sampai Gebrak Meja: Gimana Aku Mau Percaya Soal KKN Kalau Pemimpin Mantunya Jadi Calon
Sudjiwo Tedjo menyoroti banyaknya kerabat para pemimpin yang kini turut mencalonkan diri saat Jadi tamu undangan dalam acara Indonesia Lawyers Club.
"Gimana aku mau percaya kalau para pemimpin mantunya jadi calon," ujar Sudjiwo Tedjo.

Dalam acara ILC tvOne edisi Selasa, 11 Februari 2020 kemarin, budayawan Sudjiwo Tedjo mulanya setuju dengan perkataan Erick Thohir yang menyinggung masalah perbaikan 'akhlak' di BUMN.
Menurutnya, di masa depan nanti akhlak adalah hal penting bagi manusia.
"Gak peduli kamu ke gereja apa enggak, tapi kalau nonton bioskop kamu buka HP enggak, sehingga menyilaukan yang belakang," jelasnya.
Menurutnya, inti dari beragama adalah berkelakuan baik.
"Iman soal dapur, urusan ruang tamu adalah akhlak," jelasnya.
Ia kemudian menyinggung soal pernyataan Sandiaga Uno.
"Ke depan itu kalau kita lihat dalam kaca mata ILC, Mas Sandiaga ada banyak potensi terutama di IT," terang Sudjiwo.
Sudjiwo Tedjo juga turut menyebut kembali nama Erick Thohir.
"Ke depan itu kalau kita lihat dalam kaca mata ILC, Mas Sandiaga ada banyak potensi terutama di IT," terang Sudjiwo.
"Wah luar biasa terutama di komik-komik, luar biasa anak muda kita pak Erick. Kita tinggal merangkumnya dalam suatu kesatuan," jelasnya.
Hanya saja, lanjutnya, Sudjiwo Tedjo menganggap persatuan itu yang tidak ada saat ini.
Menurutnya, keadaan di masa lalu dengan masa sekarang itu jauh berbeda.
Dulu, masyarakat bisa disatukan karena ada persamaan nasib yakni sama-sama menderita.
Ia sampai menyinggung nama Karni Ilyas untuk memberikan contoh.
"Bapak saya dan bapaknya Pak Karni makannya ulet karung goni semua, ada persamaan nasib" kata dia.
"Sekarang udah enggak ada persamaan nasib, arloji saya sama arlojinya Pak Thohir jauh banget."
Gimana mau persamaan nasib?" ujarnya.
Menurutnya, masyarakat sekarang harus diikat dengan adanya suatu tujuan.
"Nah, tujuan itu memerluka tirani kalau perlu," ujarnya.
Sudjiwo menegaskan, masyarakat baru bisa bersatu jika percaya dengan pemimpin.
"Karena aku percaya pada pemimpin, " tegas Sudjiwo Tedjo.
Ia lalu menyinggung para pemimpin yang kerabat terdekatnya turut mencalonkan diri di daerah masing-masing.
Menurutnya, hal itulah yang menurunkan kepercayaan publik.
"Sekarang gimana aku mau percaya soal KKN misalnya, kalau pemimpin mantunya jadi calon?" ungkapnya sambil menggebrak meja.
"Gimana mau percaya, Pak Karni?" imbuhnya.
Ia beranggapan, harta masih penting untuk memperoleh posisi strategis dalam kekuasaan.
"Saya enggak ngenyek pemimpin itu, kalau saya jadi pemimpin mungkin mantu saya juga."
"Karena di Indonesia enggak aman kalau enggak kaya," ujarnya. (Tribunnewsmaker/ Irsan Yamananda)
Pernyataan Lengkap Erick Thohir Soal Akhlak yang Buat Aa Gym 'Tersengat' Saat Tampil di ILC!
Di acara yang sama, pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, kembali menjadi sorotan warganet.
Bahkan, pernyataan tersebut sampai mendapatkan pujian dari pendakwah kondang, Aa Gym.
Pria bernama lengkap Abdullah Gymnastiar itu mengaku sampai tersengat mendengar satu kata kunci yang dilontarkan oleh Erick Thohir.

Semua bermula ketika presenter ILC tvOne, Karni Ilyas menyinggung soal penyakit korupsi di Indonesia.
Ia mengutip pernyataan Profesor Ismail Fajrie Alatas yang menyebutkan bahwa pada tahun 80an, korupsi di Indonesia sudah mencapai stadium 3.
"Jadi satu langkah lagi stadium 4, nanti kita mati atau diamputasi," jelas Karni Ilyas.
"Sementara begitu Anda masuk ke BUMN, seluruh rakyat terperanjat ternyata besar sekali korupsi di Jiwasraya, Asabri, bahkan Garuda walau kecil tapi secara etika mungkin berat," sambungnya.
Karni lalu menanyakan bagaimana langkah Erick Thohir guna mengatasi seluruh masalah korupsi di BUMN itu ke depannya.
Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir langsung menyinggung soal akhlak orang-orang yang ada di BUMN.
"Apapun yang kita lakukan, dengan sistem apapun, kalau memang akhlaknya tidak bagus ya percuma saja," jelasnya.
Karena itu, lanjut Erick, profesionalisme dan transparansi menjadi hal penting di BUMN.
"Profesional karena asetnya sendiri hampir Rp 8.400 triliun, kalau kita lihat juga profitabilitasnya selama setahun hampir Rp 210 triliun," jelasnya.
Menurutnya, transparansi juga penting karena BUMN merupakan aset negara bukan milik perseorangan.
Karena itu, Erick mengaku bahwa pihaknya akan menyiapkan alat pemantauan untuk melihat kinerja BUMN setiap bulannya.
Erick tidak ingin kinerja BUMN yang dia pimpin menjadi salah arah.
"Kita juga ingin memastikan project-project itu melalui proses bisnis yang baik dengan kepentingan yang jelas, bukan melihat proyek yang menjadi bancakan (korupsi)," jelasnya.
Terakhir, Erick Thohir juga setuju jika SDM dan pendidikan BUMN harus terus ditingkatkan.
"Karena itu kita coba mempercepat supaya training-training dan millenials yang ada di BUMN bisa dikonkretkan," ujarnya.
"Intinya saya sepakat korupsi itu harus kita berantas walaupun tidak mudah.
Tapi insya Allah kalau nawaitu-nya (niat) benar, kita juga lilahi ta'ala, kita obyektif aja.
Karena policy kita ini harus menjadi impact yang baik untuk semua," tutupnya. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Aa Gym Tersengat dengan Ucapan Erick Thohir
Pendakwah Aa Gym melontarkan pujian pada Menteri BUMN Erick Thohir.
Dilansir TribunWow.com, hal itu Aa Gym ungkapkan saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Laywers Club (ILC) tvOne, Selasa (11/2/2020).
Aa Gym mengaku sangat bahagia mendengar penuturan Erick Thohir soal akhlak.
"Saya sangat tersengat, sangat berbahagia, dan sangat bersyukur mendengar satu patah kata kunci dari Pak Erick," ujarnya.
"Yaitu masalah akhlak," imbuhnya.
Ia pun langsung mengambil botol air minum yang ada di meja di depannya.
"Ini botol di sini berapa harganya Pak Karni? Rp 5.000 anggap sendiri lah," kata Aa Gym.
"Kalau diganti isinya dengan jus, berapa? Rp 15.000, diganti dengan madu jadi berapa? Rp 100.000, diganti dengan comberan? Enggak ada harganya."
Aa Gym pun lantas membandingkan dengan manusia yang menempati jabatan atau popularitas.
"Nah, pangkat, jabatan, kedudukan, popularitas, gelar, dan segala aksesoris itu, hanya casing," katanya.
"Kalau isinya jelek, cukup kejedot tiang listrik, atau apapun lah, itu jadi masalah," ungkapnya.
Aa Gym lantas menyoroti presenter Karni Ilyas yang tertawa mendengar ucapannya.
"Bang Karni tertawanya nikmat sekali?," ucapnya.
"Nikmat, karena saya setuju," jawab Karni Ilyas sembari tersenyum.
Mendengar hal itu, Aa Gym kemudian melanjutkan penjelasannya.
Ia mengatakan bahwa orang dengan pangkat atau kedudukan yang tinggi, tapi isinya buruk, maka harapan bangsa untuk maju menjadi tipis.
"Jadi maaf, kalau kita di negeri ini sangat sibuk dengan pangkat, jabatan, kedudukan, popularitas, harta dan sebagainya," ucap Aa Gym.
"Tapi tidak sibuk memperbaiki isinya, sehebat apapun aturan, sekaya apapun sumber daya alam, tipis harapan bangsa ini untuk maju."
"Sepakat?," tanya Aa Gym kepada hadirin disambut tepuk tangan.
Aa Gym pun menyatakan, bahwa sumber daya alam memang harus disyukuri.
Tapi menurutnya orang yang mengambil sumber daya alam tidak pintar-pintar.
"Jadi bangga dengan sumber daya alam, alhamdulillah itu karunia," ucapnya.
"Punya kampus yang banyak, alhamdulillah itu juga karunia."
"Tapi justru yang mengambili ini, enggak pintar-pintar," sindir Aa Gym.
Pendakwah itu kemudian membandingkan kasus maling ayam dengan kasus kejahatan orang berdasi.
"Kalau maling ayam, enggak ketangkap ayamnya, dia yang ketangkap," katanya.
"Tapi kalau punya ilmu tinggi, punya kekuasaan besar, sekali nyuri, bisa habis-habisan negeri ini."
Melanjutkan perkataannya, Aa Gym lantas melontarkan ucapan terima kasih Erick Thohir.
Ia bahkan memanggapi Erick Thohir dengan sebutan ustaz, yang langsung disambut tawa oleh sang menteri.
"Terima kasih Ustaz Erick, saya harap, saya dengan Pak Erick ini sudah lama sekali," ucap Aa Gym.
"Dan alhamdulillah, senang sekali mendengar itu (akhlak) jadi komitmen yang utama."
"Percayalah Pak Erick, sudah menteri, sudah ustaz, sudah mas."
"Kalau memang concern sekali memilih para pejabat yang berakhlak baik, insyaallah dia bisa mensinergikan potensi yang ada."
"Tapi kalau akhlaknya jelek, potensi apapun yang ada dalam BUMN itu pasti kemakan oleh keburukan akhlaknya," imbuhnya.
Aa Gym kemudian kembali mengingatkan semua pejabat agar tidak sibuk membangun tampilan luar saja.
"Semoga ini jadi inspirasi bagi semua, jangan terlalu sibuk membangun casing," tutur dia.
"Tapi sibuklah membangun isi, yaitu akhlakhul kharimah, terima kasih Pak Erick," imbuhnya yang diamini oleh Karni Ilyas.
Mendengar ucapan dari Aa Gym, pekerja seni Sudjiwo Tedjo yang hadir dalam acara itu langsung menyahut.
"Tapi saya agak keberatan sama Pak Erick itu," ucap Sudjiwo Tedjo.
Menurutnya, Ercik Thohir lebih baik tidak menjadi menteri.
"Ada yang penting kemarin, Korea Selatan menang di Oscar kan (Film Parasite)."
"Sekarang di Indonesia ada film yang bagus, namanya Gundala, yang ditangani Pak Erick dan kawan-kawan."
"Begitu beliau masuk jadi menteri, keteteran, jadi bagaimana mau meraih kebanggan Indonesia lagi?."
"Saya kira berhenti jadi menteri, ngurus film," sambungnya.
"Usul dicatat," sahut Karni Ilyas.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini:
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di ILC, Aa Gym: Saya Sangat Tersengat Mendengar Satu Kata dari Erick Thohir soal Akhlak.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul POPULER - Gebrak Meja, Sudjiwo Tedjo: Gimana Mau Percaya Soal KKN Kalau Pemimpin Mantunya Jadi Calon, https://newsmaker.tribunnews.com/2020/02/15/populer-gebrak-meja-sudjiwo-tedjo-gimana-mau-percaya-soal-kkn-kalau-pemimpin-mantunya-jadi-calon?page=all.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Irsan Yamananda