Calon Pengantin Dibunuh
Persiapan Pernikahan Setengah Jalan, Lina Masih Kontak WA Sebelum Calon Suaminya Dibunuh
Duka masih dirasakan Lina (17 tahun) yang baru saja kehilangan calon suaminya akibat dibunuh, Kamis (13/2/2020)
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Duka masih dirasakan Lina (17 tahun) yang baru saja kehilangan calon suaminya yang tewas dibunuh, Kamis (13/2/2020).
Ia benar-benar tidak menyangka Adi Saputra, sang pujaan hatinya harus pergi menghadap sang kuasa dengan cara tragis.
Apalagi keduanya pada tanggal 26 Februari 2020 akan melangsungkan pernikahan.
Sebelum kejadian pembunuhan itu, Lina dan Adi masih sama-sama berkomunikasi via Whatsapp.
"Dak katik firasat apo-apo, sore itu jugo sebelum kejadian kami masih kontakan."
"Dio jugo pamit ke aku waktu nak makan model itu," kata Dina didampingi sang ibu saat diwawancarai oleh Sripoku.com (grup tribun), Jumat (14/2/2020).
• BREAKING NEWS: Lina Menangis di Depan Mayat Calon Suami. Sebentar Lagi Nikah, Adi Tewas di Kertapati
Saat kejadian, Lina langsung dihubungi oleh rekannya yang pada saat itu juga makan bersama Adi.
"Dapat kabar dari kawannyo, aku yang pertamo dihubungi waktu itu aku lagi di rumah," kata Lina.
Untuk persiapan pernikahan mereka pada saat ini baru persiapan awal.
Undangan belum sempat dibagikan dan hanya kerabat dekat serta keluarga yang sudah diberitahu.
"Persiapan baru separuh, undangan belum dibagikan. Cuma temen-temen dekat la tau galo," kata Lina dengan mata sembab menjelaskan.
Dimata Lina, sosok Adi merupakan sosok yang baik hati, tidak banyak ulah, dan pendiam.
"Kak Adi itu wong nyo baik, dak banyak ulah wong nyo, pendiam jugo," kata Lina.
Adi sebelumnya sudah pernah hampir ditusuk oleh Reksa yang merupakan pelaku pembunuhan tersebut.
"Dulu pernah hampir ditujah (tusuk) juga sama dia, kena tangan cuma nak diselesaikan secaro keluargo, kak Adi dak galak ngelaporkan ke Polisi," kata Lina.
Jenazah Adi Rencananya akan dimakamkan sore ini di TPU yang tak jauh dari rumahnya.

Kronologi
Suasana mendadak heboh ketika Adi Saputra, calon pengantin di Kertapati ditikam saat makan model.
Pria 23 tahun, warga kelurahan Kemas Rindo Kertapati ini meninggal dunia di tangan temannya sendiri.
Adi mendapat tiga tusukan dan langsung dibawa kerumah sakit untuk diambil tindakan.
Tetapi nyawa Adi tidak dapat tertolong lagi.
Pelaku berinisial RE kini telah ditangkap Polsek Kertapati bersama Tekab 134 dan Unit Ranmor Polrestabes Palembang.
RE membunuh Adi Saputra, warga Kelurahan Kemang Agung, Kertapati pada Kamis (13/2/2020) lalu.
"Pelaku sudah ditangkap semalam," kata Kapolsek Kertapati, AKP Paulin Eterna Agustinus Pakpahan, Jumat (14/2/2020).
Dilanjutkannya, pelaku kini diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang guna penyidikan lebih lanjut.
"Pelaku sudah diserahkan ke Polrestabes Palembang karena keluarga korban membuat laporan di Polrestabes," kata Paulin.
Dijumpai di Polrestabes Palembang, RE mengatakan dirinya dengan Adi memang pernah ribut.
Keributan, menurut RE, dikarenakan Adi sering menyapa dirinya ustad.
"Aku tidak ada dendam sama dia, tapi dia itu sering memanggil saya ustad. Bagi saya, panggilan itu seperti terkesan mengejek saya karena saya ini dulunya nakal dan sekarang sudah taubat sering ke masjid," kata RE.
Karena sapaan ini, RE beberapa waktu yang lalu pernah melayangkan kapak ke tangan Adi.
Dari situ, RE berniat mengajak damai, namun Adi meminta uang damai yang bagi RE sangat banyak.
Sejak itu, RE merasa terus terancam lantaran keluarga Adi kerap kali mengikuti dirinya dimanapun berada.
"Saya dan dia itu masih tetangga," kata RE.
Sebelum menghujamkan pisau ke perut Adi, RE mengatakan, ia merasa was-was ketika keluarga Adi mengikuti dirinya saat hendak ke masjid.
Lantaran merasa terus was-was, RE sebenarnya kepingin menikam seorang keluarga Adi, tetapi target ia arahkan ke Adi karena pihak yang ia cari tidak ketemu.
"Saya sudah bawa pisau untuk menikam keluarganya Adi, tapi yang saya lihat hanya Adi."
"Lalu saya tanpa pikir panjang tikam perut Adi satu kali," kata pria ini.
Masih dikatakan RE, pasca menikam, ia langsung melarikan diri sehingga tidak tahu apa yang terjadi pada Adi.
Hingga ditangkap polisi, RE mengira Adi hanya menjalani perawatan di rumah sakit.
Informasi yang didapat, awal mula kejadian terjadi ketika Adi sedang makan di warung yang tak jauh dari kediaman Adi.
Tiba-tiba, RE yang kabarnya tinggal tidak jauh dari kediaman Adi datang ke lokasi tempat dimana Adi makan.
Diduga, tanpa sepengetahuan Adi, RE langsung menghujamkan mata pisau ke arah Adi.
Akibatnya, Adi terkena luka tusuk di lengan dan perut.
Luka tikam di perut cukup dalam hingga membuat usus terburai.
Informasi yang dihimpun, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Kamis (13/2/2020) petang sekira pukul 17.30.
Ayahanda korban, Syamsul Bahri mengatakan, Adi dibunuh karena RE dendam pada korban.
"Yang saya tahu, sepertinya pelaku dendam sama anak saya. Anak saya luka tiga tusukan, satu di perut dan dua di lengan," kata Syamsul saat dijumpai di rumah duka, Jumat (14/2/2020).
Keluarga membenarkan, Adi akan menikah dengan Lina pada 26 Februari mendatang.
"Anak saya mau nikah tanggal 26 Februari nanti. Calon istrinya sangat terpukul atas kepergian Adi," kata Syamsul.