Miris, Pasien Meninggal Karena Ditempatkan di Selasar Rumah Sakit, Kemudian Disuruh Bayar Biaya

Ia menambahkan, keterlambatan tindak penanganan medik terhadap Rezki diakibatkan ketidakadaan dokter rehap medik di RSUDAM.

SHUTTERSTOCK
ilustrasi 

Rezki pun sempat mengalami kejang-kejang.

Dokter yang memeriksa Rezki mengatakan, akan diberi suntikan dan obat.

Lili Ansori mengatakan, saat masih di IGD, Rezki dikatakan akan mendapatkan tranfusi darah guna menaikan trombositnya yang turun.

Tapi hingga Rezki meninggal, transfusi darah tak kunjung diberikan.

Pada Senin (10/2/2020) sore, kondisi Rezki pun kembali menurun.

Rezki kembali hendak dipindahkan ke ruang lainnya.

Tapi, saat masih di selasar rumah sakit, Rezki menghembuskan nafas terakhirnya.

“Adik saya dibawa menggunakan dorongan melewati jalur yang sempit. Bahkan selang oksigen di hidungnya sempat lepas,” kata Ujang, sang kakak.

Lili menyesalkan kurang maksimalnya penanganan anaknya saat di RSUDAM.

Padahal saat dirujuk dari RSUD Bob Bazar, kondisi anak keduanya itu, sudah menurun.

Lili berpikir, saat dirujuk dari RSUD Bob Bazar Kalianda, anaknya Rezki sudah akan mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Sudah akan mendapatkan kamar tempat perawatan.

“Tentunya antara RSUD Bob Bazar dengan RSUDAM sudah ada koordinasi. Saya berpikir, sesampainya di RSUDAM segera akan dapat penanganan. Dapat kamar perawatan, tapi malah sebaliknya,” sesal Lili.

Ombudsman Beri Waktu 14 Hari

Ombudsman RI Perwakilan Lampung memberikan waktu 14 hari kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengevaluasi RSUDAM Bandar Lampung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved