Kepiluan Hati Keluarga CA Korban Bully di SMP Purworejo, Sempat Curhat ke Bude Tapi Tak Ada Bukti

Nuryani tak percaya, keponakannya yang berusia 16 tahun ini jadi korban bully di sekolahnya.

Editor: M. Syah Beni
Instagram Viralterkini99
3 pelaku bullying Siswi SMP di Purworejo Akhirnya Ditangkap 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nuryani tak percaya, keponakannya yang berusia 16 tahun ini jadi korban bully di sekolahnya.

Ia bahkan baru mengetahui peristiwa nahas yang menimpa keponakannya saat video bully tersebut viral.

Keponakan Nuryani, CA mendapat perlakuan bully dari 3 siswa SMP di Purworejo.

Tiga murid pria melakukan tindakan tak terpuji kepada CA yang saat itu terlihat tertunduk sampai memegang perutnya.

Aksi tersebut terekam kamera hingga akhirnya viral di media sosial dan menimbulkan geram publik.

Rupanya CA tak hanya sekali mendapat perlakuan tersebut, ia telah beberapa kali mengeluhkan kenakalan teman sekolah kepada sang bude.

Sekitar 4 bulan lalu, CA mengeluhkan badannya sakit dan pegal kepada Nuryani.

Nuryani mengaku merasa iba namun tidak bisa berbuat banyak karena tidak punya bukti keponakannya disakiti.

"Budhe awakku loro kabeh (badanku sakit semua). Aku ditendangi kancane nang sekolahan (aku ditendangi teman di sekolah),"ujar Nuryani, Kamis (13/2/2020), menirukan keluhan CA dalam bahasa Jawa, seperti ditulis Tribunnews.com.

Sebagai keluarga, Nuryani ikut geram mendengar curahan hati keponakannya.

Ia pun sempat menanyai CA perihal alasan teman-temannya menjahatinya.

Barangkali, keponakannya membuat masalah lebih dulu yang menyebabkan ia dianiaya.

"Lha kok iso, opo siro nakal? Ora budhe, koncoku nakal kabeh (Kok bisa, apa kamu nakal? tidak bude, temanku nakal semua),"kata Nuryani mengulang percakapannya dengan CA kala itu.

Siswi kelas 8 SMP Muhammadiyah Butuh, Kabupaten Purworejo berinisial CA buka suara terkait aksi perundungan yang kerap diterimannya di sekolah.
Siswi kelas 8 SMP Muhammadiyah Butuh, Kabupaten Purworejo berinisial CA buka suara terkait aksi perundungan yang kerap diterimannya di sekolah. (Instagram Lambe Turah/ Facebook)

Setelah perundungan ketiga siswa itu diterima CA, aktivitas sekolah yang berada di desa tersebut masih berjalan normal, Kamis (13/2/2020).

Para siswa masih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.

CA yang merupakan anak berkebutuhan khusus ini tak lagi tampak di sekolah.

Pelaku juga tak terlihat ada di sekolah.

Rumah korban CA berlokasi tidak jauh dari sekolah.

Rumah sederhana di pinggir jalan kampung itu sontak ikut dipadati orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved