Calon Pengantin Dibunuh
Inilah Kronologi Riksa Bunuh Calon Pengantin Kertapati, Ejekan Ustadz Sampai Ancaman Ayah Korban
Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk meringkus Mainta Riksa, pelaku pembunuhan pemuda calon pengantin di Kertapati bernama Adi Saputra.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk meringkus Mainta Riksa, pelaku pembunuhan pemuda calon pengantin di Kertapati bernama Adi Saputra.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Kamis (13/2/2020) petang sekira pukul 17.30.
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku pergi ke rumahnya dan mengaku kepada pihak keluarga telah membunuh korban.
"Saya minta kepada keluarga agar diantar ke Polsek Kertapati," kata Riksa saat diperiksa di Mapolrestabes Palembang, Jumat (14/2/2020) petang.
Mendengar informasi pelaku menyerahkan diri, Team Khusus Anti Bandit (Tekab) 134 Satreskrim Polrestabes Palembang menjemput pelaku pada Kamis malam sekira pukul 23.00.
• BREAKING NEWS: Lina Menangis di Depan Mayat Calon Suami. Sebentar Lagi Nikah, Adi Tewas di Kertapati
Kepada petugas, pelaku mengaku sakit hati pada korban karena sering diejek ustaz gadungan.
"Memang saya akui dulu saya nakal. Setelah hijrah, saya sering diejek korban. Kalau saya lewat, dia suka bilang 'Pak Ustaz, ayo makan gorengan. Mau ke mana Pak Ustaz?' Macam-macam ejekan dia ke saya," kata Riksa.
"Dia (korban) itu maksudnya mau nyebut saya ustaz gadungan karena dulu saya nakal seperti dia. Saya sudah ingatkan dia berkali-kali berhentilah meledek saya, tapi dia masih saja," imbuh pria 33 tahun ini.
Kekesalan Riksa makin memuncak ketika Syamsul, ayah korban mengancam akan menganiayanya.
Kekesalan Syamsul, kata Riksa, karena ia pernah membacok korban sekitar dua bulan lalu.
"Pernah sekitar dua bulan lalu, saya bacok korban karena saya sakit hati. Bapaknya korban marah sama saya sampai hari ini," ungkap Riksa.
Saat ayah korban mengancam akan memukulnya, Riksa mengaku berlari ke sebuah lorong dekat rumah korban.
Di sanalah ia menjumpai korban sedang duduk-duduk bersama warga lainnya.
Melihat korban sedang duduk, timbul niat Riksa untuk menghabisi nyawa korban.
"Anak sama bapak memusuhi saya. Waktu saya lihat korban, nah ini dia saya habisi saja," ujar Riksa yang pernah dua kali dipenjara karena kasus begal ini.
Tanpa pikir panjang, ia pun lalu menghujamkan sebilah pisau ke tubuh korban yang sedang duduk.
Akibatnya, korban tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di lengan dan perut.
"Saya tusuk korban pakai pisau yang memang saya siapkan. Karena anak sama bapak ini selalu membahayakan saya," ungkap Riksa.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono melalui Kanit Tekab 134, Iptu Tohirin mengatakan, antara pelaku dan korban memang sering terjadi keributan sebelumnya.
"Pelaku yang sudah ditetapkan menjadi tersangka ini mengaku emosi sering diejek korban sehingga ia menusuk korban hingga tewas," jelas Tohirin.
Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti sebilah pisau yang digunakan tersangka untuk menghabisi korban.
"Kita masih lakukan penyidikan pada tersangka terkait dugaan pembunuhan berencana. Yang jelas, pasal yang diterapkan yakni Pasal 338 tentang pembunuhan, ancaman hukumannya penjara di atas 15 tahun," kata Tohirin.
Kesedihan Calon Istri
Lina tak kuasa membendung air matanya saat melihat jasad Adi Saputra, calon suaminya terbujur kaku di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bari.
Lina meratap di samping jenazah Adi yang tewas diduga dibunuh seseorang di lingkungan tempat tinggalnya di Kertapati..
"Ayah bangun, sebentar lagi kita mau nikah," kata Lina sambil berurai air mata.
Adi Saputra, pemuda 20 tahun ini tewas setelah ditusuk seorang berinisial RE.
Informasi yang dihimpun, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Kamis (13/2/2020) petang sekira pukul 17.30.
Ayahanda korban, Syamsul Bahri mengatakan, Adi dibunuh karena RE dendam pada korban.
"Yang saya tahu, sepertinya pelaku dendam sama anak saya. Anak saya luka tiga tusukan, satu di perut dan dua di lengan," kata Syamsul saat dijumpai di rumah duka, Jumat (14/2/2020).
Keluarga membenarkan, Adi akan menikah dengan Lina pada 26 Februari mendatang.
"Anak saya mau nikah tanggal 26 Februari nanti. Calon istrinya sangat terpukul atas kepergian Adi," kata Syamsul
Rencananya, jenazah Adi akan dikebumikan di pemakaman keluarga tak jauh dari rumah korban.
Keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seberat-beratnya.
"Saya berharap polisi segera menangkap tersangka dan menghukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya," tandas Syamsul.
Hingga berita ini ditayangkan, Tribunsumsel.com sedang konfirmasi pihak kepolisian