Ada Ratusan Babi Mati, Bupati Jembrana Makan Babi Guling Bersama Warga, Ini Tujuannya

Bupati Jembrana I Putu Artha menghadiri kegiatan kampanye mengonsumsi daging babi yang aman, Kamis (13/2/2020), bertempat di Gedung Auditorium

Tribun Bali
Aksi Bupati Jembrana Makan Babi Guling Bersama Warga, Ini Tujuannya 

TRIBUNSUMSEL.COM  - Ada Ratusan Babi Mati, Bupati Jembrana Makan Babi Guling Bersama Warga, Ini Tujuannya

Bupati Jembrana I Putu Artha menghadiri kegiatan kampanye mengonsumsi daging babi yang aman, Kamis (13/2/2020), bertempat di Gedung Auditorium Kabupaten Jembrana, Jembrana, Bali.

Sebelumnya, ada ratusan babi mati dalam waktu bersamaan di Bali.

Apalagi, kematian ratusan ternak babi itu mendekati perayaan Galungan dan Kuningan, yang akan dirayakan pekan depan.

Modus Cek Keperawanan, Ayah Perkosa Anak Kandung Berulang Kali, Ngaku Khilaf

Sehingga beredar beragam isu yang paling merugikan warga peternak babi.

Karena itu Pemkab Jembrana menggelar kegiatan kampanye dengan slogan "Jangan takut makan daging babi, daging babi aman untuk dikonsumsi".

Kampanye ini ditandai dengan makan babi guling bersama sebagai upaya agar masyarakat lebih jeli memilih ternak babi dan daging babi yang aman.

Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, kampanye makan daging babi di Gedung Auditorium ini bertujuan meyakinkan masyarakat Jembrana bahwa mengonsumsi daging babi di tengah adanya isu virus ASF ini tetap aman.

Disebutnya, babi asli Jembrana tidak terkena virus, sehingga aman dikonsumsi.

"Melalui kampanye makan daging babi ini kita ingin meyakinkan bahwa daging babi Jembrana aman dikonsumsi. Kita ingin melindungi peternak Jembrana dari isu-isu yang tidak benar. Terlebih jelang hari raya, kasihan mereka agar tidak rugi," katanya.

Artha juga mengimbau warga Jembrana memenuhi kebutuhan daging babi di Jembrana saja.

Karena di tengah isu wabah virus dan desas-desus lainnya, babi Jembrana tidak kena dan tetap aman dikonsumsi.

"Ada isu, karena wabah virus itu di masyarakat, ternak babi warga Jembrana mau dibeli murah. Jangan sampai seperti itu," tegas Artha.

Ia juga berharap masing-masing lembaga maupun instansi bisa melaksanakan tradisi mepatung dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, untuk membantu para peternak babi di Bali yang terkena imbas dari isu penyebaran virus ASF.

Langkah itu juga membantu menjaga harga daging babi tetap sesuai dengan pasaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved