Siswa Tak Bisa Ikut SNMPTN
Gegara Teledor 244 Siswa SMAN 18 Palembang Gagal Ikut SNMPTN, Kadisdik : Ini TIdak Bisa Dimaklumi
Ia menghimbau kepada kepala sekolah selaku orang yang mempunyai tanggung jawab manajerial di SMA 18 untuk bersikap gentle mengakui perbuatannya
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi membenarkan adanya laporan terkait dengan 244 siswa SMA Negeri 18 Palembang yang tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020.
Kadisdik Sumsel menyesalkan, mengapa kesalahan tersebut dapat terjadi.
Apalagi kesalahan ini terjadi di sekolah favorit di Kota Palembang.
"Itu kesalahan fatal dari sekolah yang tidak selalu update, itu tidak bisa dimaklumi, sangat disayangkan apalagi SMA 18 yang jadi sekolah favorit, keseluruhan siswa itu jadi tidak dapat ikut SNMPTN," ungkap Riza dihubungi, Senin (10/2/2020) malam.
Ia menghimbau kepada kepala sekolah selaku orang yang mempunyai tanggung jawab manajerial di SMA 18 untuk bersikap gentle mengakui perbuatannya.
"Kita proses sebagaimana mestinya, ada sanksi secara administrasi, tentunya kita harus memanggil yang bersangkutan dulu, dia harus mengakui kesalahan itu secara gentle,"
"Kita tidak bisa hanya menyalahkan operator saja jangan sampai meng kambinghitamkan terima saja sanksi tersebut," Kata Riza Pahlevi
Mengenai sanksi yang akan diterapkan, pihaknya akan meninjau ulang apakah sanksi yang akan diberlakukan kepada kepala sekolah terkait.
"Nanti kita akan kirim tim yang berjumlah 3 orang, kita lihat bagaimana laporan dari tim tersebut, apa saja kesalahan dari pihak sekolah, baru akan kita ambil keputusan setelahnya," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sumsel tersebut juga mengimbau kepada wali murid untuk bersabar dan menerima kenyataan yang ada.
"Mau diapakan lagi, yang namanya sudah terjadi, sekarang sudah pakai IT, tidak lagi manual sudah tersistem kepada wali murid kami imbau untuk bersabar,"
"Mungkin ada hikmah dibalik itu karena kita tidak bisa memaksakan, namanya sudah terkoneksi dengan sistem," imbaunya.
Sebelumnya sebuah video beredar terkait adanya aksi demo yang dilakukan oleh siswa dan wali siswa SMA Negeri 18 Palembang yang tidak bisa ikut SNMPTN tahun 2020.
Kepsek Mengaku Teledor
Kepala SMA Negeri 18 Palembang, Sri Asmuniah mengklaim pihaknya tidak mendapatkan informasi saat mengikuti sosialisasi SNMPTN pada 13 Desember 2019 lalu di gedung Graha Sriwijaya Unsri Palembang.
Sepuluh orang yang diutus termasuk siswa sebanyak tujuh orang, guru dua dan satu operartor tak mendapatkan penjelasan terkait adanya peraturan baru sekolah ikut melakukan validasi data juga.