Siswa Tak Bisa Ikut SNMPTN

BREAKING NEWS, Telat Validasi Data, 224 Siswa SMAN 18 Palembang Terancam Tak Bisa Ikut SNMPTN

Sebuah video ramai beredar terkait adanya aksi demo yang dilakukan oleh siswa dan walisiswa di SMA Negeri 18 Palembang

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Sri Hidayatun
Foto ilustrasi SMA Negeri 18 Palembang. Siswa sekolah ini terancam tak bisa ikut seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun 2020. 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Sebuah video ramai beredar terkait adanya aksi demo yang dilakukan oleh siswa dan walisiswa di SMA Negeri 18 Palembang.

Demo dipicu karena siswa terancam tak bisa ikut seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun 2020.

Hal ini lantaran sekolah terlambat melakukan validasi data atau pengisian pangkalan data siswa dan sekolah yang harusnya diisi oleh sekolah.

Kepala SMA Negeri 18 Palembang, Dra Sri Asmuniah mengakui benar adanya pemberitaan terkait hal tersebut.

"Ya, tadi juga ada datang dari pihak kepolisian datang katanya ada demo. Kita akui ini benar walisiswa yang datang sekolah untuk mempertanyakan nasib anak-anaknya untuk bisa ikut di SNMPTN," jelasnya.

Katanya, pihaknya mengakui adanya keteledoran dan ketidaktahuan terkait permanen data ini sehingga membuat 224 siswa ini terancam tak bisa ikut SNMPTN.

"Saat sosialisasi kemarin kita sudah mengutus sebanyak 10 orang yakni dua guru, satu operator dan tujuh siswa," ujarnya saat dikonfirmasi.

Setelah ikut sosialisasi, pihaknya setiap hari mengingatkan siswa untuk mendaftar secara mandiri.

Namun sayang pihaknya tidak mengetahui kalau ternyata ada perubahan baru yakni sekolah pun juga ikut validasi data agar bisa mendaftarkan siswanya.

"Nah ini kita tidak dapat informasinya kalau ada peraturan baru kalau sekolah pun juga ikut validasi data karena selama ini sekolah tidak validasi data hanya siswa saja," jelasnya.

Karena itu, akibat keterlambatan waktu yang diberikan ini pihaknya pun tak bisa mengikuti SNMPTN.

"Kita akui adanya keteledoran ini dan kita sudah minta maaf kepada siswa dan wali siswa. Namun siswa masih bisa ikut lewat jalur SBMPTN,"ungkap dia.

Tidak Dapat Penjelasan

Kepala SMA Negeri 18 Palembang, Sri Asmuniah, mengklaim pihaknya tidak mendapatkan informasi saat mengikuti sosialisasi SNMPTN pada 13 Desember 2019 lalu di gedung Graha Sriwijaya Unsri Palembang.

Sepuluh orang yang diutus termasuk siswa sebanyak tujuh orang, guru dua dan satu operator tak mendapatkan penjelasan terkait adanya peraturan baru sekolah ikut melakukan validasi data juga.

"Kalau berdasarkan informasi dari guru yang bersangkutan yang kita utus, tak mendapatkan penjelasan terkait hal ini jadi kami benar-benar tidak tahu," ungkap dia, Senin (10/2/2020).

Ia mengatakan selama ini, sekolah tidak melakukan validasi data namun hanya siswa saja yang mendaftar untuk mengikuti jalur SNMPTN ini.

"Setiap hari kita selalu tanya ke siswa bagi yang belum silakan daftar. Kita dapat informasi kalau sekolah juga harus permanenkan data siswa," ungkapnya.

Ia mengaku ada keteledoran pihaknya sehingga tidak mendaftarkan data siswa sesuai apa yang diminta oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) ini.

"Waktu pendaftaran itu kan habis pada 7 Januari lalu yang dimulai sejak Desember tahun lalu. Namun pendaftaran sempat diperpanjang sampai 10 Januari," jelasnya.

Sri mengaku sempat mendapatkan email dari LTMPT ini tapi karena tidak peka akhirnya tidak melakukan validasi data.

"Kami sempat dapat email dari LTMPT itu untuk perpanjangan waktu. Namun karena kurang peka dan menyangka itu hanya untuk siswa saja," ungkap dia.

Setelah mengetahui kalau maksud tersebut untuk sekolah, pada tanggal 11 pihaknya mencoba melakukan namun tidak bisa.

"Kita juga sudah mencoba hubungi pihak panitia SNMPTN disini dan ternyata untuk jalur SNMPTN tidak bisa lagi," jelas dia.

Namun untuk kuota dari akreditasi sekolah, pihaknya telah melakukan perangkingan bagi 89 siswa yang sudah diikutikan di jalur SNMPTN ini.

"Dipastikan 89 ini dari total 224 ini karena sudah kita lakukan secara perangkingan dan ini nanti kita tunggu saja apakah lolos dari jalur SNMPTN ini," tegasnya.

Namun, berdasarkan penjelasan dari pihak panitia siswa bisa mengikuti jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri.

"Kami sadar ini adalah kesalahan kami juga tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Dan memang banyak siswa kecewa begitupun orangtua siswa yang anaknya tidak bisa mengikuti jalur seleksi nasional ini," jelasnya.

Siswa yang protes terhadap keteledoran ini menggelar aksi demo di SMA Negeri 18 Palembang, Senin (10/2/2020) pagi.

Demo dipicu karena siswa terancam tak bisa ikut seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun 2020.

Hal ini lantaran sekolah terlambat melakukan validasi data atau pengisian pangkalan data siswa dan sekolah yang harusnya diisi oleh sekolah.

Sekolah Harus Mendaftar di LTMPT

Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) merupakan jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) berdasarkan nilai akademik dan prestasi sesuai yang ditetapkan pemerintah.

Untuk proses SNMPTN 2020 ini sudah dimulai sejak pada 2 Desember hingga 7 Januari 2020 melalui registrasi akun LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yakni di laman https://portal.ltmpt.ac.id.

Koordinator Humas SNMPTN, UTBK, SBMPTN Unsri , Prof Dr H Zulkifli Dahlan mengatakan tahapan untuk proses SNMPTN sudah dibuka secara serentak.

"Kita sudah mulai menerima seleksi penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk perguruan tinggi negeri," jelasnya, Jumat (6/12/2019).

Karena itu, sekolah diingatkan untuk melakukan mengisi akun di LTMPT karena ini sangat penting bagi sekolah.

"Kalau tak mendaftar maka anak-anak ini tidak bisa mengikuti atau mendaftarkan untuk masuk perguruan tinggu negeri," jelas dia.

Setelah mendaftarkan, maka sekolah wajib melakukan tahapan lainnya yakni mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS).

"Dari PDSS ini diberikan kesempatan bagi sekolah untuk melakukan pemeringkatan siswa-siswanya namun ada kuota berdasarkan akreditasi sekolah. Akreditas A sebanyak 40 persen, akreditasi B 25 persen dan akreditasi C 5 persen,"tegasnya.

Dari hasil pemeringkatan ini akan diumumkan bagi siswa yang atau calon mahasiswa yang layak untuk mendaftar SNMPTN.

"Bagi siswa atau calon mahasiswa yang memenuhi syarat maka akan mendapatkan pasword dari pusat yang akan dikirim ke sekolah masing-masing," ujar dia.

Tambah dia, setelah mendaftar calon mahasiswa ini bisa memilih dua PTN dengan masing-masing satu program studi.

"Jadi disarankan bagi siswa yang mendaftar SNMPTN ini harus yakin betul dengan PTN dan program studi yany dipilih karena prodi ini hanya bisa satu untuk satu PTN," tegas Zulkifli.

Bagi yang memilih prodi bidang seni dan olahraga maka wajib mengunggah fortopolio.

"Untuk seleksi jalur SNMPTN ini sesuai dengan kriteria PTN masing- masing dan pengumuman hasilnya 4 April 2020 pukul 15.00 dan pendaftaran ulang peserta yang lulus dilihat dilaman PTN masing-masing," jelas dia.

Zulkifli mengaku dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi dengan mengundang kepala sekolah dan juga siswa.

Jadwal kegiatan SNMPTN 2020 :

1. Peluncuran sistem PMB 2020 : 15 November 2019

2. Registrasi akun LTMPT : 2 Desember 2019-7 Januari 2020

3. Pengisian PDSS : 13 Januari- 6 Febuari 2020

4. Pemeringkatan siswa oleh sekolah : 13 Januari- 6 Febuari 2020

5. Pengumuman siswa yang Eligible untuk daftar SNMPTN : 13 Januari -6 Febuari 2020 setelah sekolah melakukan finalisasi pengisian PDSS

6. Pendaftaran SNMPTN : 11-25 Febuari 2020

7. Pengumuman hasil SNMPTN : 4 April 2020

8. Pendaftaran ulang peserta yang lulus SNMPTN : lihat di laman masing-masing PTN.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved