Berita Pendidikan
Ojek Sampah Mengantarkan 3 Mahasiswa Unsri Sabet Medali Emas di Thailand Inventor's Day 2020
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa asal Sumsel dikancah internasional dalam ajang Thailand Inventor's Day 2020.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa asal Sumsel dikancah internasional dalam ajang Thailand Inventor's Day 2020.
Ajang ini diselenggarakan National Research Council of Thailand di Bangkok International Trade & Exhibition Center (BITEC), Bangkok, Thailand.
Ajang ini digelar sejak 2 hingga 6 Febuari 2020 dengan mengusung tema " 2020 Bangkok Internasional Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2020.
Ketiga mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa aktif di Universitas Sriwijaya (Unsri) yang berhasil medali emas.
Mereka adalah Raden Kuning Sulinda Pratama (Mahasiswa FE UNSRI), Indah Rosita dan M Edu Agritama yang merupakan Mahasiswa Ilmu Komputer Unsri.
Raden Kuning Sulinda Pratama atau yang akrab dipanggil Tama mengatakan, ia bersama kedua temannya tak menyangka akan mendapatkan medali emas dalam ajang tersebut.
Bahkan ketiganya sempat pesimis karena para peserta lain yang berasal dari negara-negara maju ini memiliki project yang sangat bagus.
"Rasanya gugup sekali apalagi saat kami persentase dihadapan para juri," ujarnya saat dihubungi Tribunsumsel.com di Bangkok, Jumat (7/2/2020) sore ini.
Ia mengatakan para peserta ini berasal dari berbagai negara di Asia yakni China, Arab saudi, Iran, Austria, Korea Selatan, dan lain sebagainya.
Dalam ajang tersebut, ketiga mahasiswa ini mencoba mempersentasikan karyanya yang bernama " Jeksa" alias Ojek Sampah.
"Jeksa ini adalah sebuah aplikasi Ojek Sampah. Tapi, ini perluasan dari bank sampah pada umumnya dan pe-recycling menjadi energi alternatif sehingga bermanfaat bagi masyarakat," jelas Tama.
Lanjutnya, pihaknya menciptakan karya ini karena Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua di dunia.
"Karena itu kita kembangkan gimana caranya agar orang gak malas untuk mengelola sampah. terciptalah ini. lalu, kita juga mencoba mendaur ulangnya menjadi energi alternatif," jelasnya.
Ia mengatakan prototypenya udah terbentuk lama, cuma digenjot lagi jadi satu bulanan.
"Karena memang jaman sekarang berbagai kegiatan lebih banyak dihabiskan dengan menggunakan internet dan gawai. Hal tersebut yang membuat kami untuk mengoptimalkan fungsinya untuk menjadi lebih bermanfaat," jelas Tama.