Berita Viral
Diungkap Muridnya, Klarifikasi Abah Hafi Pasca Viral Video Sang Istri Antarkan Dirinya Menikah Lagi
Murid Abah Hafi Beberkan Fakta Sebenarnya Soal Video Istri Antar Suami Poligami, Ini Pengakuannya
TRIBUNSUMSEL.COM -- Baru-baru ini video mantan pesert AKSI Indosiar, Nengmas Putriyanti mengantar suaminya Abah Hafi, menikah lagi tengah menghebohkan jagat media sosial.
Sejumlah video TikTok dari akun @nengnthan milik Neng Ros Sutriadi Ro menjadi viral karena menampilkan kisah seorang istri yang mengizinkan suaminya poligami.
Pemilik akun Neng Ros menyebut wanita yang rela dimadu itu adalah adiknya yang diketahui bernama lengkap Nengmas Putriyanti.
Tak hanya mengantar, Nengmas Putriyanti itu juga dengan telaten memakaikan pakaian kebesaran Kiyai dan mengalungkan sorban dipundaknya.
Lebih dari 30 video yang mengisahkan perjalanan adiknya mengantar suaminya untuk menikah lagi alias berpoligami.
Video pertama yang diunggahnya pada akhir Januari 2020 memperlihatkan rombongan keluarga Neng Ros dan adiknya Nengmas tampak berada di dalam satu bus yang mengantarkan mereka ke tempat calon istri kedua suami Nengmas.
Kisah tersebutpun lantas viral dan jadi perbincangan oleh publik.
Kini muncul fakta baru soal video yang viral tersebut.
Muncul pengakuan dari murid suami Nengmas Putriyanti.
Dalam unggahan di laman facebooknya, murid yang diketahui bernama Fikri Habibullah Muharrom itu mengaku telah mendengar cerita langsung dari Abah Hafi, pria yang menikah lagi.
Deketahui dalam pengakuannya, Fikri menyebut bahwa pria yang berpoligami tersebut adalah Hafi Muhammad Kafi Firdaus yang karib disapa Abah Cijeungjing.
Ia adalah pimpinan Pondok Pesantren Cijeungjing di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.
Diceritakan oleh Fikri bahwa Abah Hafi tersebut sangat sibuk mengurus umat Islam dan membangun Ekonomi Islam, sehingga tak banyak waktu di rumah.
Sebab itulah, istrinya meminta Abah Hafi menikah lagi untuk meringankan bebannya.
"Beliau bercerita kepada saya jika pernikahan keduanya adalah mutlak atas permintaan sang isteri pertama. Abah Cijeungjing sendiri tak menghendaki, berharap, apalagi meminta ini.