Siswa SD Nyaris Diculik
Bocah yang Nyaris Jadi Korban Penculikan Masih Trauma, Sang Ibu Ungkap Hal Ini
Rasa trauma masih begitu dirasa MPS (11) siswa SD di Palembang yang nyaris jadi korban penculikan, Sabtu (1/2/2020).
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rasa trauma masih begitu dirasa MPS (11) siswa SD di Palembang yang nyaris jadi korban penculikan, Sabtu (1/2/2020).
Setelah kejadian mengejutkan yang baru dialaminya, anak pertama dari tiga bersaudara ini trauma untuk pergi ke sekolah.
Bahkan selama beberapa hari ia juga takut untuk bermain atau keluar rumah.
"Sekarang jadi takut mau keluar rumah," ujar MPS saat ditemui di kediamannya, Jumat (7/2/2020).
Tak hanya MPS, rasa trauma dan khawatir juga turut dirasa TS yang merupakan ibu kandung bocah tersebut.
• PROLIGA 2020 : Palembang Bank Sumsel Babel Kalahkan Lamongan Sadang 3-1
Sebagi seorang ibu ia mengaku sangat terkejut mengetahui anaknya nyaris jadi korban penculikan.
"Anak saya sekarang lebih banyak di rumah. Baru sekitar dua hari ini dia berani keluar dan bermain," ujarnya.
Setelah kejadian itu, Tri dan suaminya menjadi lebih ketat dalam mengawasi anak-anaknya.
Seperti selalu mengingatkan agar jangan pergi kemanapun seorang diri dan tidak mudah untuk menerima ajakan dari orang tidak dikenal.
"Saya sangat bersyukur anak saya berhasil lolos (dari upaya penculikan). Semoga kejadian itu tidak terjadi lagi di keluarga kami," ujarnya.
• BREAKING NEWS, Pemancing Temukan Mayat Tanpa Identitas di Sungai Temam Lubuklinggau
Sementara itu, paman MPS, berharap agar semua pihak dapat peduli dengan persoalan tindak penculikan terhadap anak-anak.
"Kejadian ini juga bisa jadi pembelajaran bagi orang tua dan para guru di sekolah supaya jangan mudah percaya pada orang yang mengaku wali murid.
Entah bagaimana bentuk perlindungannya, tapi yang jelas pihak sekolah harus lebih berhati-hati dalam mengawasi anak muridnya," ujarnya.