'Disandera' dan Dirobek Pakaian Pelindungnya Oleh Pasien Virus Corona, Kisah Pilu Dokter di Wuhan
'Disandera' dan Dirobek Pakaian Pelindungnya Oleh Pasien Virus Corona, Kisah Pilu Dokter di Wuhan
TRIBUNSUMSEL.COM - 'Disandera' dan Dirobek Pakaian Pelindungnya Oleh Pasien Virus Corona, Kisah Pilu Dokter di Wuhan
Menghadirkan kisah tak hanya dari mereka yang diisolasi, wabah virus corona yang menjangkit lebih dari 12.000 orang di Cina sejak Desember 2019.
Dokter dan perawat yang menjadi ujung tombak merawat pasien yang terkena virus corona juga mendapatkan kisah yang pilu.
Mereka juga mengalami penyiksaan hingga bekerja berlebihan.
Seperti yang dialami oleh dokter di Wuhan, kota asal penyebaran virus corona.
Dia mengaku belum pulang ke rumah selama dua pekan.
Selain itu, dia juga tengah menjalani giliran jaga malam, di mana terdapat 150 pasien tengah mengantre untuk mendapat perawatan.
"Seluruh pasien gelisah. Beberapa orang bahkan menjadi putus asa karena harus menunggu hingga herjam-jam," ucapnya dikutip dari SCMP Sabtu (1/2/2020).
Baca: Wuhan Cina Langsung Disemprot Vaksin Petugas saat Turun dari Pesawat" href="https://video.tribunnews.com/view/121326/tiba-di-indonesia-wni-dari-wuhan-cina-langsung-disemprot-vaksin-petugas-saat-turun-dari-pesawat">Tiba di Indonesia, WNI dari Wuhan Cina Langsung Disemprot Vaksin Petugas saat Turun dari Pesawat
Dia mengaku sangat khawatir sebab dia mendengar, salah satu pengantre yang terlalu lama menunggu sudah mengatakan siap menikam tim medis.
"Saya begitu gelisah. Membunuh kami tidak akan mengurangi jumlah antrean, bukan?" kata dokter yang tidak disebutkan namanya itu.
Kekhawatirannya beralasan. Sebab pada Rabu (30/1/2020), dua dokter di Rumah Sakit Keempat Wuhan dilaporkan disiksa oleh salah satu keluarga pasien.
Bahkan berdasarkan laporan harian China Beijing Youth Daily, pakaian pelindung salah satu dokter itu dirobek di area yang terinfeksi.
Dokter itu melanjutkan, emosi publik menjadi labil karena rumah sakit sudah mencapai kapasitas maksimum sejak infeksi virus corona menjadi masif pada awal Januari.
"Banyak yang tidak mendapat tempat tidur. Namun apa yang bisa kami lakukan?" tanyanya seraya menambahkan, tim medis begitu kelelahan.