Virus Corona

Cerita Mahasiswa Asal Muba Terjebak di China, Cari Makanan dan Beli Masker Pun Susah

Sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) saat ini mulai kesulitan makanan dan minuman.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Warga Musi Banyuasin Risky Andika (jaket hitam) ketika berkuliah di China. 

TRIBUNSUMSEl.COM, SEKAYU — Sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) saat ini mulai kesulitan makanan dan minuman.

Hal tersebut setelah merebaknya virus Corona, salah satu warga Muba Rizky Andika yang merupakan mahasiswa dari Dusun 2 Desa Langkap Kecamatan Babat Supat Kabupaten Muba yang saat ini mengenyam program pendidikan Government Scholarship turut cemas.

"Kami sangat takut, tolong evakuasi kami, Untuk mendapatkan masker saja saat ini sangat sulit, kami mohon agar bantuan segera bisa didatangkan," ungkap Rizki yang berdomisi saat ini Kota Nanning Provinsi Guangxi China dan kuliah di School of Internasional Education NCVT Nanning Guangxi, Cina

Rizki mengungkapkan Selain khawatir akan virus Corona yang sudah menyebar, ia khawatir tak lagi dapat kembali ke Indonesia. Terutama apabila tempatnya tinggal sudah diblok.

"Kami sedang koordinasi dengan KBRI di China. Kami masih menunggu kabar dari pemerintah di Sumatera Selatan, kami ingin pulang. Saya juga barusan Chating dengan bapak bupati dan saya bangga dengan beliau yang langsung respon cepat keluhan warganya dan kami akan siap mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan KBRI sesuai prosedur yang diarahkan Bapak Bupati Dodi Reza,” ungkapnya.

Sementara, Asiana ibunda dari Rizky Andika mengatakan bahwa ia saat ini sangat cemas dengan keadaan sang anak yang berada di Wuhan, China. Rizky Andika diungkapkannya baru berkuliah setelah lulus dari SMK 2 Muhamadiyah Palembang dan baru berjalan kurang lebih 3 bulan.

“Sangat cemas saya pak, dia menelepon saya kalau disana sangat sepi. Untuk makanan saja sangat susah, kalau juga ada makanan itu juga harganya sangta mahal,” ungkap Asiana, ketika dikonfirmasi melaui ponsel pribadi miliknya.

Tidak hanya sang ibu saja, menurut Asiana sang ayah Abdul Kadir juga cemas melihat kondisi sang anak.

Pihak keluarga mengharapkan kalau bisa sang anak bisa pulang ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga.

“Kita berharap Rizky bisa pulang ke Indonesia dan bisa berkumpul bersama lagi, kalau wabah virus corona berakhir Rizk bisa kembali berkuliah dengan jurusan Akamigasnya. Saya harap pemerintah dapat menyambung lidah kami ini,” jelasnya.

Terpisah, Bupati Muba Dodi Reza Alex langsung berkomunikasi dengan Rizky untuk menanyakan kabarnya, dirinya juga menjelaskan kepada Rizky saat ini tengah berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI serta Pemerintah Pusat agar segera mengevakuasi dan mendesak Pemerintah China untuk segera memberikan izin evakuasi.

"Sehingga apa yang dibutuhkan oleh warga Indonesia termasuk Warga kami ananda Rizky kita lakukan sebaik mungkin dan kami upayakan ananda Rizki dipulangkan ke Indonesia dengan mekanisme sesuai SOP," yang saat ini diberlakukan tegasnya.

Dodi Reza Alex berpesan kepada Rizky dan teman teman disana ikuti semua prosedur yang diarahkan oleh KBRI dan minimalisir keluar rumah.

"Kalian sabar, hindari keramaian dan istirahat yang cukup, Kami akan terus memonitor tindak lanjut yang terbaik buat Kalian disana dengan Pemerintah RI situasi saat masih menunggu izin China untuk evakuasi dan InshaAllah semua upaya kita akan diridhoi Allah SWT," tutupnya. (dho)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved