Pengurusan e-KTP Melonjak Setelah Disdukcapil Prabumulih Dapat Kiriman 3.000 Blangko

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Terjadi peningkatan jumlah warga mengurus Kartu Tanda Kependudukan Elektronik (E-KTP) di Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Peningkatan ini terjadi setelah dikirimnya 3.000 keping blangko oleh pemerintah pusat ke Pemerintah kota Prabumulih.

Berdasarkan data Disdukcapil Pemkot Prabumulih, biasanya pengurusan pembuatan E-KTP hanya puluhan, sejak sepekan ini mencapai lebih dari 100 orang perhari.

"Sejak seminggu terakhir setelah datang 3000 keping blangko terjadi peningkatan pembuatan E-KTP, jika biasa hanya kisaran 70 orang paling banyak kini mencapai 120 orang lebih," ungkap Kepala Disdukcapil, Haryadi didampingi kabid PIAK, Nodyrullah ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (28/1/2020).

• Longsor Tutup Jalan Menuju Wisata Danau Ranau, 14 Jam Kendaraan Sempat Tak Bisa Lewat

Haryadi mengatakan, seminggu terakhir warga yang membuat E-KTP mencapai 700 orang lebih baik peralihan dari Surat Keterangan (Suket), pindah alamat maupun warga yang melakukan pengurusan baru.

"Kita prioritaskan untuk ganti suket, pindah dari luar daerah dan memang baru buat atau baru rekam, kalau mau ganti alamat atau ganti nama dan lainnya belum kami prioritaskan karena belum mendesak," bebernya.

Dengan telah tercetaknya sebanyak 700 keping lebih maka pihaknya masih memiliki stok sebanyak 2300 keping dan itu dipastikan akan terus berkurang lantaran masih banyak suket yang belum diganti.

"Kita masih menunggu dan jika habis kita nanti akan mengusulkan lagi untuk penambahan namun untuk pengusulan harus ada data real," katanya.

• Tiga Bocah Ingusan Jadi Begal Sadis, Ayunkan Celurit ke Kepala Korbannya yang Sedang Melintas

Lebih lanjut Haryadi menjelaskan, kedepan pihaknya akan turun ke RT/ RW dan kelurahan maupun desa untuk mendata warga yang belum memiliki identitas KTP Elektronik dan Kartu Keluarga.

"Jadi berdasarkan data lama, kita lihat masih banyak warga belum mengurus identitas KTP Elektronik, faktor mereka tidak mengurus kebanyakan tingal di kebun atau di perdesaan," jelasnya.

Tidak hanya di pedesaan namun didata juga banyak warga yang tinggal di kota belum mengurus identitas baru, untuk itu data-data tersebut akan dikroscek ke kelurahan dan RT/RW sehingga bisa dicetak baru atau dihapus dari sistem.

"Kendala banyak belum terdata karena kebanyak warga tidak ada keperluan yang berkaitan atau membutuhkan identitas dan kalaupun ada biasanya mereka pakai surat keterangan domisili, selain itu warga yang telah berusia lanjut biasanya memiliki KTP Siak dengan keterangan seumur hidup sehingga mereka tidak buat lagi," katanya.

Disamping kendala itu beberapa kendala lain yang tidak dilaporkan diantaranya, warga telah pindah dari kota Prabumulih, adanya warga yang telah meninggal dunia dan tidak melapor sama sekali.

"Nanti jika data telah kita dapat maka dari sistem akan kita restore dan jika sewaktu-waktu data diperlukan akan kita cetak, jadi bukan langsung dihapus," bebernya.

• Di Tangan Presiden Jokowi, Indonesia Satu-satunya Negara Pembuat Kapal Selam di ASEAN

Untuk itu Haryadi mengimbau masyarakat yang belum memiliki identitas KTP Elektronik atau sebelumnya diganti Suket hendaknya datang ke kantor Disdukcapil untuk dicetakkan E-KTP.

"Kami himbau seluruh masyarakat kota Prabumulih agar mengurus identitas karena banyak sekali kegunaannya, baik untuk mengurus anak sekolah, mendaftar BPJS kesehatan dan lainnya. Kita siap memberikan pelayanan dan pengurusan pembuatan tidak dikenakan biaya," tambahnya.