Lagi, Muncul Kerajaan Baru dengan Nama 'King of the King', Prabowo Subianto Terlibat di Dalamnya?

Juanda juga mengatakan jika King of The King menduduki 2 lembaga keuangan tertinggi dunia. Yakni UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia M

Editor: Weni Wahyuny
Kolase TribunnewsWiki/Tribunnews.com/Kompas.com
Prabowo Subianto dan King of The King Mr Dony Pedro (Baju Merah Berpeci) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Lagi, muncul kerajaan baru setelah sebelumnya ada kemunculan Keraton Agung Sejagad di Purworejo Jawa Tengah dan Sunda Empire di Jawa Barat.

Kini muncul kerajaan baru bernama King of The King di Banten.

Berbeda dengan dua kerajaan sebelumnya, kerajaan bernama King of The King ini menyebut nama-nama tokoh nasional di Indonesia.

Salah satunya adalah Prabowo Subianto yang disebut ikut bagian dalam kerajaan ini.

Meski hal tersebut belum terkonfirmasi.

Selain Prabowo, ayah Megawati Soekarnoputri, Bung Karno juga disebut jadi bagian.

Presiden Soekarno. (REPRO Arsip Nasional RI)
Presiden Soekarno. (REPRO Arsip Nasional RI) (REPRO Arsip Nasional RI)

Dilansir dari Kompas.com, spanduk yang dipasang di kawasan Poris kini telah ditertibkan oleh Satpol PP karena dianggap berpotensi meresahkan.

Juanda mengklaim King of The King adalah Raja Diraja dari semua raja di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

 

Juanda juga mengatakan jika King of The King menduduki 2 lembaga keuangan tertinggi dunia.

Yakni UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia).

King of The King yang akrab dipanggil Mister Dony Pedro disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekataan hingga Rp 60 Triliun di bank tersebut.

Kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan oleh Presiden Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.

Beberapa surat juga diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.

Menurut Juanda kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk 3 hal utama.

Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia, kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved