Update Virus Corona
Begini Nasib Mahasiswa Indonesia di China, Terisolasi Karena Virus Corona, Orangtua Panik
Orangtua mahasiswa Aceh yang masih terisolasi di Wuhan, China, meminta Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memulangkan seluruh mahasiswa ke tanah air.
Sementara Jurubicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani menyebutkan telah berkomunikasi dengan sejumlah mahasiswa Aceh di Wuhan.
“Kami terus komunikasi dengan KBRI. Memastikan mahasiswa kita sehat di sana,” pungkasnya.
Cerita Para Mahasiswa Aceh di Wuhan

Sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh terisolasi di asrama di Provinsi Wuhan, China. Isolasi itu menyusul larangan keluar rumah dari otoritas China karena sedang merebaknya virus corona atau wabah pneumonia.
Mereka antara lain Fadil, Siti Mawaddah, Alfi Rian, Ory Safwar, Siti sahara, Hayatul, Maisal, Jihadullah, Ita Kurniawati, Agus, Intan Maghfirah dan Sapriadi.
Dua mahasiswa di antaranya terjebak di Wuhan saat berlibur dari Kota Changchun.
"Mereka mengurung diri di kamar, keluar dari asrama hanya untuk keperluan sangat penting saja, seperti membeli makanan. Pihak kampus juga menganjurkan untuk bertahan diri di kamar," kata Direktur Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok yang sudah berada di Banda Aceh, Mulia Mardi dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, Minggu (26/01/2020) malam.
Mulia mengatakan, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah memberikan bantuan biaya untuk kebutuhan mahasiswa Aceh di Wuhan sebesar Rp 50 juta.
"Alhamdulillah, uang itu nantinya bisa mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan yang mendesak di sana," katanya.
Mulia mengatakan, ia akan terus berkomunikasi setiap saat dengan mahasisawa Aceh yang terisolasi di Wuhan untuk memantau kondisi dan perkembangan mereka.
Dalam kondisi baik
Salah satu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok yang juga mahasiswa di Wuhan, Ahmad Syafuddin Zuhri mengatakan, semua mahasiswa di Tiongkok, termasuk Wuhan, dalam kondisi baik.
Zuhri yang saat ini sudah berada di Indonesia mengatakan, pihaknya terus memantu kondisi mahasiswa di Tiongkok, termasuk yang berada di Wuhan.
"Mereka hanya aktivitas di dalam asrama dan di kampus. Sebab, keluar kampus pun nggak ada transportasi. Semua kebutuhan sehari-hari di kampus juga ada supermarket yang buka walau masih dengan jam terbatas karena masih suasana libur Imlek," kata Zuhri kepada Kompas.com via WhatsApp, Minggu malam.
Ia menyebutkan, ada sekitar 15.000 mahasiswa asal Indonesia di Tiongkok. Di Wuhan sendiri ada sekitar 200 mahasiswa.