Wisata dan Kuliner

Mengenal Tempoyak Si Pembangkit Selera Makan, Kuliner Khas Sumsel Disukai Banyak Orang

Pengamat dan Pemerhati Kuliner di Sumatera Selatan (Sumsel) Marta mengatakan, tempoyak merupakan makanan yang dibuat dari buah durian difermentasi

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati
Tempoyak atau tempuyak menjadi kuliner khas Sumatra Selatan (Sumsel). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Tempoyak atau tempuyak menjadi kuliner khas Sumatra Selatan (Sumsel).

Tempoyak berasal dari buah durian yang difermentasi.

Saat musim durian seperti ini banyak durian yang diolah menjadi tempoyak.

Pengamat dan Pemerhati Kuliner di Sumatera Selatan (Sumsel) Marta mengatakan, tempoyak merupakan makanan yang dibuat dari buah durian yang difermentasi dan banyak disukai masyarakat.

"Tempoyak ini jadi pemacu selera makan. Sebab tempoyak bisa langsung dimakan bersama nasi ataupun dijadikan bahan campuran seperti untuk pepes tempoyak, pindang dan lain-lain," kata Marta, Minggu (19/1/2020).

Inilah Durian Hutan Khas Pali, Rasa Lebih Manis dan Sulit Mencari yang Matang

Lebih lanjut Marta mengatakan, untuk yang dijadikan pepes pun bisa pakai ikan, ayam dan lain-lain.

Untuk membuat tempoyak sendiri biasanya bahanya daging durian, garam dan cabai, lalu difermentasi.

Namun kalau yang suka dicampur ada juga yang dicampur dengan pisang.

"Untuk fermentasi tempoyak ini membutuhkan waktu berhari-hari. Namun paling lama disarankan tiga hari, sebab jika sampai lama tingkat keasamannya akan tinggi," katanya.

Sebab tempoyak ini memiliki citarasa asam dan mqnis. Untuk citarasa asam disebabkan fermentasi dari buah durian yang dibuat tempoyak.

Pasar Durian Kuto Ditetapkan Sebagai Lokasi Wisata Kuliner Palembang, Buka 24 Jam Setiap Hari

"Untuk citarasa tempoyak ini juga dipengaruhi oleh buah durian yang dipilih."

"Misal kalau buah durian yang dipilih manis tentu rasanya enak. Kalau di Sumsel biasanya yang enak dibuat tempoyak itu durian tembaga," bebernya.

Menurutnya, ciri dari durian tembaga seperti warnanya kuning pekat seperti tembaga dan aromanya harum serta rasanya manis.

Di Sumsel ini banyak penghasil buah durian seperti di Ujan Mas, Muara Enim, Lahat, Linggau dan lain-lain.

Marta pun berbagi tips, jika yang belum biasa makan durian banyak-banyak, maka setelah makan durian sebaiknya minum air dari kulit durian.

"Kalau kebanyakan makan durian biasanya kulit durian dikasih air lalu diminum."

"Itu disarankan kalau yang tidak biasa makan durian banyak-banyak. Itu kebiasaan orang-orang zaman dulu yang masih dilakukan hingga sekarang," ungkapnya.

Sementara itu terkait sejak kapan adanya durian dan tempoyak, ia pun mengatakan tak begitu tahu pasti sejak kapan.

Namun yang pasti sejak adanya durian dan sejak nenek moyang dulu sudah ada.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved