Kebakaran Kertapati

Mustakim Sedih Tak Bisa Selamatkan Dua Kakaknya yang Autis, Tragedi Kebakaran Kertapati Palembang

Mustakim (20) masih tampak begitu terpukul atas kebakaran yang baru saja menghanguskan kediamannya, Rabu (15/1/2020).

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Mustakim. 

"Mereka posisinya ada di kamar tengah. Rumah kami itu hanya satu lantai, tapi disekat-sekat oleh dinding. Waktu tahu kebakaran, kami semua lari ke luar rumah. Tapi dua saudara saya itu justru sangat panik dan tidak bisa menyelamatkan diri. Susah juga mengarahkannya untuk keluar, mereka autis sejak lahir," cerita Mustakim.

Selanjutnya pihak keluarga akan memakamkan kedua jenazah di TPU Simpang Sunan Kecamatan Kertapati.

Mirisnya, dikarenakan rumah mereka telah habis terbakar,
pihak keluarga terpaksa meminjam rumah salah seorang tetangga untuk menjadi tempat sementara bagi kedua jenazah sebelum dimakamkan.

"Kami pinjam satu rumah kontrakan kosong milik tetangga kami. Rencananya setelah dari rumah sakit, jenazah akan kami bawa dulu ke kontrakan, baru kemudian dimakamkan. Mau bagaimana lagi, rumah kami benar-benar sudah habis terbakar," ujarnya dengan suara lesu.

Sebelumnya Tribunsumsel juga mewawancarai ayah korban.

Nurdin, pemilik rumah mengatakan, ia bersama istri dan ketiga orang anaknya sedang tertidur pulas.

Tiba-tiba ia terjaga dan menyaksikan api sudah membakar rumah semi permanen miliknya.

"Saya rasa karena korsleting. Saya hanya melihat api sudah membesar sangat bangun dan langsung menyelamatkan diri," kata Nurdin saat disambangi di kediamannya, Rabu (15/1/2020) pagi.

 Kronologi Kebakaran Kertapati 2 Orang Tewas, Kebakaran Terjadi Setelah Listrik Padam

Nurdin bersama istri dan seorang anaknya langsung keluar dari rumah dan berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.

Ia bahkan mengaku tidak mampu menyelamatkan kedua anaknya yang masih tertidur di rumah karena kobaran api yang begitu besar.

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan kedua anak saya di dalam karena api itu sudah berkobar di semua sis rumah. Saya bingung mau masuk lewat mana," ungkap pria 53 tahun itu.

Sekitar satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan.

Dua orang yang masih di dalam, Puji Ariantini (27) dan Hari Andoko (24) tewas terpanggang api.

Sementara Nurdin beserta istri, Nurhayati (48) dan seorang putranya bernama Mustakim (20) selamat tanpa kurang suatu apapun.

"Anak saya dua orang meninggal dunia. Harta benda kami semua habis," kata Nurdin yang tampak berusaha tabah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved