Bila Tri Rismaharini Nyalon Gubernur Jakarta, Ahok dan Sandiaga Kemungkinan Jadi Lawan Terberat?

Meski bukan hanya Tri Rismaharini yang mendapatkan pujian dari Mega, namun hanya Risma lah yang digosipkan akan maju pada Pilgub DKI Jakarta.

Warta Kota/Alex Suban
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Tri Rismaharini santer dikaitkan sebagai kader PDIP yang akan maju di Pilgub DKI Jakarta 2020.

Setelah mendapatkan pujian dan ungkapan terima kasih dari Ketua PDI Perjuangan, Megawati, dalam Rapat Kerja Nasional, Risma dikabarkan akan maju jadi Gubernur DKI Jakarta.

Hal tersebut menjadi selentingan yang muncul setelah Wali Kota Surabaya ini dipuji oleh Mega dalam sambutan pembukaan rakernas pada 10 Januari 2020 yang lalu.

Meski bukan hanya Tri Rismaharini yang mendapatkan pujian dari Mega, namun hanya Risma lah yang digosipkan akan maju pada Pilgub DKI Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, mendengar isu tersebut, Risma dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah meminta jabatan kepada Ketua PDIP tersebut.

Istri Telah Lama Mati, Kades Sei Buluh Ajak Istri Orang Lain Indehoy di Hotel Lalu Digerebek Warga

“Saya enggak berani untuk meminta dan mikirin jabatan lain,” ungkap Risma saat ditemui sesaat setelah rakernas tersebut selesai.

Pihaknya juga menyatakan bahwa ia tidak ingin memiliki nafsu kekuasaan, ia harus menyerahkan masa depan berpolitiknya kepada Tuhan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Risma belum memiliki rencana matang untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan diselenggarakan pada tahun 2022 mendatang.

Dirinya menyatakan bahwa memiliki nafsu kekuasaan akan membuat sesuatunya menjadi lebih berat, maka dirinya tidak mau bernafsu.

Satu hal penting yang disampaikan oleh Wali Kota Surabaya ini adalah percuma jika menjadi gubernur atau presiden jika masih ada rakyat yang miskin.

Lubuklinggau Siap Jadi Ibu Kota Provinsi Sumsel Barat, Wali Kota : Ini Bukan Wacana atau Isu Baru

Pemikiran tersebut didapatkannya dari pengalamannya memilin Kota Surabaya hingga 10 tahun terakhir ini.

Memang Risma sangat letak dengan kesan pembangunan pesat, namun dirinya masih belum puas karena ia masih mendapatkan laporan banyak warganya yang tidak bisa bersekolah.

Atas prestasinya tersebut nama Risma memang menjadi sering disebut bahkan di wilayah yang bukan di bawah pimpinannya, termasuk di Jakarta.

Tidak heran jika ada harapan atau isu yang menyebutkan Risma bisa maju menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan memimpin Jakarta seperti dirinya membawa perubahan pada Kota Surabaya.

Keinginan Risma pindah ke Jakarta tersebut pun diungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Jakarta, Bestari Barus.

Pihaknya mengaku terkesima dengan cara kerja dan hasil yang diperoleh oleh Risma dalam mengelola Surabaya.

Jawaban Risma Waktu Itu

Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono berkunjung ke Surabaya untuk mengikuti kegiatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau juga dikenal Wali Kota Risma.

Wawancara Aiman dan Wali Kota Risma ini ditayangkan dalam program AIMAN dalam episode "Siap-Siap Untuk Risma!" pada Senin 19 Agustus 2019 pukul 20.00 WIB di KompasTV.

Dalam kesempatan tersebut, Aiman menyinggung sejumlah hal, salah satunya adalah Wali Kota Risma dikabarkan akan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta atau Pilgub DKI Jakarta 2022.

"Konon, ibu akan dimajukan ke Jakarta untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Benar nggak sih bu," tanya Aiman.

Menjawab pertanyaan ini, Risma mengungkapkan beberapa hal.

Pertama, dia mengaku tidak tahu seputar kabar tersebut.

Kedua, dia mengaku punya prinsip bahwa jabatan tidak bisa diminta, terutama untuk menjadi kepala daerah.

Menjadi kepala daerah menurutnya adalah sesuatu yang cukup berat.

Pasalnya, kepala daerah hanya ada satu di wilayah tersebut dan semuanya tentu akan bergantung kepada satu sosok tersebut.

"Karena itu saya tidak berani untuk ingin, tidak berani untuk yakin oh iya saya bisa. Itu pasti berat. Apapun itu," katanya.

Lantas kenapa mau jadi Wali Kota Surabaya? Risma mengaku sudah berupaya menghindar tapi tidak bisa.

"Itulah yang namanya takdir. Saya sudah berusaha menghindar tapi tidak bisa takdir Tuhan seperti itu saya mau apa," ujarnya.

Terkait jawaban tersebut, Aiman juga meminta penegasan dari Risma bahwa sebenarnya Risma tak pernah ingin menjadi pemimpin daerah, termasuk menjadi Wali Kota Surabaya.

Walau di lain sisi, kata Aiman, kepemimpinan Risma terbilang cukup baik dan di atas rata-rata.

Bahkan Risma juga memperoleh sejumlah penghargaan saat memimpin Kota Surabaya.

Risma mengatakan, sesuatu tak bisa hanya dinilai dari banyaknya penghargaan yang sudah diraih.

Meski banyak penghargaan, ketika ada satu orang saja warga yang mengaku tidak merasakan sentuhan saat dirinya memimpin, maka belum bisa dikatakan baik.

"Apakah orang seperti itu ada?," tanya Aiman.

"Saya tidak tahu, makanya saya bilang ke seluruh ketua RT, ketua RW, Lurah, Camat, Kepala Dinas, tolong cari orang-orang itu. Yang sakit, yang tidak bisa berobat, anak yatim, orang yang terlantar, ayo kita cari. Kita rawat," ujarnya.

Dapat Acungan Jempol dari Risma Usai Antar ke Lokasi Kongres V PDIP, Begini Respons Sang Driver Ojol

Bukan hanya di dunia, hal-hal seperti ini juga menurut Risma akan menjadi beban di akhirat nantinya.

Bilamana ada satu warga saja yang mengeluh atau tidak merasakan sentuhan ketika dirinya memimpin, maka hal itu menurutnya bisa menjadi penghalang dirinya masuk surga.

"Malaikat menyampaikan, Risma kamu nggak bisa masuk surga karena ada satu orang wargamu yang menderita. Karena kamu tidak adil," ujarnya.

"Maka saya tidak pernah mau mengatakan itu, iya (menjadi kepala daerah)," katanya.

Lawan Risma

Sejumlah pengamat politik sudah menerka, Risma bakal maju sebagai Cagub DKI Jakarta mendatang.

Bahkan kehadiran Risma di gelanggang politik ibu kota, kemungkinan sudah ditunggu lawan terberatnya

Bila Risma mengambil tawaran untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022, maka pesaing terberat Risma kemungkinan Sandiaga Uno.

Sandiaga yang pernah menjabat sebagai Wagub mendampingi Anies ini dinilai masih memiliki basis massa yang cukup tinggi.

Selain Sandiaga Uno, lawan Risma kemungkinan adalah kompatriotnya di PDI Perjuangan, Ahok.

Ahok diketahui hingga saat ini masih memliki sejumlah relawan yang militan.

Bahkan meski Ahok tak menjabat sebagai Gubernur lagi, banyak relawan Ahok yang terus mendukung kiprah Ahok berpolitik.

Untuk Anies Baswedan, tidak mungkin menjadi lawan Risma karena Anies sudah digadang-gadang sebagai Capres 2024 oleh sejumlah elemen ormas maupun parpol.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved