Tips dan Trik
Asap Pembakaran Makanan Bisa Picu Kanker, Ini Tips Kesehatan Mengolah Makanan Dibakar
Tahukah kalian bahwa asap yang berasal dari pembakaran arang juga mengandung senyawa radikal yang tidak baik untuk tubuh
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Tidak sedikit orang termasuk kaum milenial menggandrungi berbagai makanan yang diolah dengan cara dibakar.
Sebut saja seperti sosis bakar, bakso bakar, ikan bakar, jagung bakar, sate dan steak.
Apalagi ditambah dengan aroma asap pada saat diolah, sudah pasti makanan-makanan itu akan memiliki citarasa khas tersendiri pada saat disantap.
Namun, tahukah kalian bahwa asap yang berasal dari pembakaran arang juga mengandung senyawa radikal yang tidak baik untuk tubuh.
Ahli Gizi Klinik Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Yenita, DCN, MPH, RD mengatakan, asap yang berasal dari pembakaran arang, mengandung senyawa radikal yang bernama polycyclic aromatic hydrocarbon ( PAHs) dan heterocyclic amin (Has).
Senyawa itu berasal dari lemak daging yang menetes ke atas bara panas dan kemudian menempel ke makanan melalui asap.
"Apabila terakumulasi di dalam tubuh maka dapat meningkatkan risiko kanker payudara, kanker usus, lambung dan prostat," ujarnya Jumat (10/1/2020).
Meskipun begitu, ada cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko dari mengolah atau mengkonsumsi makanan panggang atau bakar.
Yenita berujar, sudah ada suatu penelitian bahwa perendaman daging atau ikan dalam campuran bumbu yang terdiri atas bawang putih, bawang bombay, lada, daun salam dan cuka, dapat menurunkan kadar heterocyclic amin (Has) sebanyak 92-99 %.
Selain itu, pemilihan alat panggang juga sangat menentukan banyak sedikitnya senyawa radikal yang terbentuk pada makanan.
"Daging yang dipanggang dengan alat panggang listrik atau oven, mengandung senyawa PAHs yang lebih sedikit dibandingkan dengan daging yang di panggang dengan alat tradisional,"ujarnya.
Tak hanya proses pengolahan saja yang harus diperhatikan, rupanya ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar.
Seperti sosis dan kornet yang telah melalui proses curing.
Seperti diketahui, proses curing merupakan pengolahan dengan menambahkan garam dan nitrat untuk mengawetkan dan mencerahkan warna daging.
"Untuk keamanan, daging curing sebaiknya diolah dengan pemanasan sedang, seperti dikukus, direbus atau digoreng sebentar."
"Karena apabila dibakar atau dipanggang, maka daging curing akan menghasilkan jumlah nitrosaminakan jauh lebih banyak dibandingkan makanan lain. Tentunya hal itu tidak baik untuk tubuh," jelasnya.
Selain daging yang diolah dengan proses curing, ada pula beberapa jenis makanan yang diawetkan agar bisa dikonsumsi dalam waktu lama.
Seperti ikan yang sering digarami atau diasapi agar lebih awet.
Yenita menjelaskan, Garam dan asap merupakan zat pengawet yang alami yang dapat membunuh mikroba dan jamur pembusuk makanan.
Akan tetapi mengkonsumsi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan terakumulasinya garam yang tidak terurai dalam usus.
Lama kelamaan timbunan ini akan mengeluarkan senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik dan tidak baik untuk tubuh.
"Maka sangat disarankan bagi semua orang khususnya generasi milenial, pilihlah makanan sehat dan bergizi optimal bagi tubuh kita," ujarnya.
Yenita juga membagikan tips mengenai teknik mengolah makanan panggang atau bakar yang baik dari sisi kesehatan :
1.Daging dimatangkan sebelumnya, supaya tidak diperlukan waktu yang lama untuk memanggang atau membakar. Proses pematangan bisa dilakukan dengan merebus atau memasukan ke microwave.
2. Buat fillet atau potongan tipis daging, supaya lebih cepat matang.
3. Rendam ayam, daging, atau ikan dalam campuran bumbu yang terdiri atas bawang putih, bawang bombay, lada, daun salam dan cuka sebelum dipanggang atau dibakar
4. Bungkus ayam, daging atau ikan dengan aluminium foil atau daun agar tidak langsung terkena asap pembakaran.
5. Jangan letakkan makanan diatas bara yang baru menyala dan berasap.
6. Tunggu arang sampai berwarna merah yang berarti sudah membara dengan baik.
Tujuannya untuk menghindarkan gosong di salah satu sisi. Dan jangan lupa bolak balik terus makanan pada saat dipanggang atau dibakar.
7. Usahakan untuk megunakan alat panggang listrik, bukan alat panggang tradisional. Tapi kalau tetap ingin memakai pemanggang tradisional, pilih yang memiliki tempat arang yang disamping.
8. Jangan bakar daging yang telah mengalami proses curing seperti : sosis, daging asap dan kornet.