Berita Selebriti
Dua Kali Gagal, Istri Denny Cagur Akan Lakukan Program Bayi Tabung, 'Masih Ada Cadangan Embrio'
Dua Kali Gagal, Istri Denny Cagur Akan Lakukan Program Bayi Tabung, 'Masih Ada Cadangan Embrio'
Dua Kali Gagal, Istri Denny Cagur Akan Lakukan Program Bayi Tabung, 'Masih Ada Cadangan Embrio'
TRIBUNSUMSEL.COM -- Menyongsong awal tahun baru 2020, Denny Cagur dan istrinya, Shanty akan kembali menjalani program bayi tabung.
Sudah dua kali gagal dan mengalami keguguran dalam program tersebut, Denny Cagur dan Shanty optimis bisa melakukannya dengan baik kali ini.
Hal itu diakui oleh Denny Cagur dan istrinya dalam tayangan Kanal YouTube Trans 7 Official, Sabtu, (4/1/2020).
Menurut Denny Cagur, ia dan sang istri masih memiliki harapan, mengingat ada satu lagi cadangan embrio yang bisa ditransfer ke rahim Shanty.
"Rencana (bayi tabung lagi) ya, doain aja semoga lancar," ungkap Shanty.
"Kemarin kan kita udah program bayi tabung, tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan," sambung Denny.
"Kan ada satu embrio cadangan, nah nanti itu akan ditransfer (untuk menjalani program bayi tabung kembali)," jelas presenter dan komedian tersebut.
Diketahui bahwa Shanty sempat mengalami hamil ektopik sebanyak tiga kali sehingga membuat saluran tuba fallopinya harus diangkat.
Hamil ektopik merupakan hamil di luar kandungan atau rahim yang dapat membahayakan sang ibu.
Sebab itu, jalan satu-satunya untuk memiliki anak lagi adalah dengan cara program bayi tabung.
Saat mereka menjalani program bayi tabung beberapa waktu lalu, sayangnya keinginan mereka untuk memiliki anak pun harus pupus dikarenakan Shanty mengalami keguguran.
Sambil menangis Shanty Ungkap Penyebab Program Bayi Tabungnya Gagal
Dikabarkan lewat Kanal YouTube Shanty Denny 2 bulan lalu, bahwa keguguran tersebut disebabkan karena hasil dari bayi tabung tersebut tidak berkembang walau usia kehamilannya telah mencapai 7 minggu.
Karena janinnya tidak berkembang, Shanty harus menjalani kuret atau mengeluarkan janin yang tidak berkembang dari dalam rahimnya.
Proses kuret dilakukan sejak tanggal (11/10/2019) lalu.
"Jadi di tanggal 4 terakhir aku kontrol, dokter bilang kalau embrionya tidak berkembang, itu berarti di usia kehamilan aku 7 minggu.
Dan dokter menyarankan untuk kuret, kata dokter silahkan kalau mau menunggu, tapi perkiraan dokter embrionya memang tidak berkembang," ungkap Shanty.
Belum berputus asa dan berharap adanya keajaiban, Shanty memutuskan untuk menunggu selama seminggu.
Namun hasilnya tetap sama, hingga akhirnya ia pun menurut untuk dikuret.
"Pas dikasih tau itu aku down banget, sebagai manusia biasa aku kecewa, sedih dan nggak tahu mesti ngapain, aku cuma bisa nangis selama dua hari.
Bahkan tanggal 4 tadinya mau ngevlog tapi nggak bisa ngapa-ngapain, sampai akhirnya aku punya keluarga yang ngasih dukungan dan support, akhirnya aku ikhlas menerima semuanya," jelasnya.
Kemudian pada tanggal 11 ia melakukan kontrol lagi dan memang keadaan janinnya tidak berkembang.
"Dan malam itu juga aku kuret. Jadi tanggal 11 malam kuret dan alhamdulillah sekarang sudah pulih." Ungkap Shanty.
Meski begitu, Shanty mengatakan bahwa dirinya masih punya harapan, karena masih tersisa satu embrio lagi dalam rahimnya.
"Aku masih punya tabungan embrio satu lagi sedang di-forzen, nanti kalau bagus aku akan lakukan embrio transfer lagi.
Tapi kalau hasilnya kurang bagus, aku harus lakuin dari awal lagi, suntik segala macem buat dapetin embrio yang bagus," jelasnya.