Nikah Muda dan Jadi Korban KDRT Suami, Begini Kisah Pilu Ayu Selisa yang Ditemukan di Septic Tank
Nikah Muda dan Jadi Korban KDRT Suami, Begini Kisah Pilu Ayu Selisa yang Ditemukan di Septic Tank
TRIBUNSUMSEL.COM - Nikah Muda dan Jadi Korban KDRT Suami, Begini Kisah Pilu Ayu Selisa yang Ditemukan di Septic Tank
Ditemukan telah jadi kerangka di septic tangk, begini kisah pilu Ayu Selisa, menikah muda dan jadi korban KDRT.
Terungkap sudah Identitas kerangka mayat wanita yang ditemukan di sebuah septic tank di Bantul.
Usia Ayu Selisa masih 17 tahun saat mendadak hilang dan diduga jadi korban pembunuhan.
Pada tahun 2008, Ayu Selisa yang kala itu masih berusia 16 tahun menikah dengan kekasihnya, Edi Susanto yang berusia 19 tahun.
Mereka tinggal di Kota Yogyakarta namun kerap pulang ke Bantul untuk mengunjungi orantua Edi, yakni Maluyo.
Edi bekerja sebagai buruh serabutan dan Seli tidak bekerja.

Setahun menikah, Edi ternyata kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada Ayu Selisa, istrinya yang kerap dipanggi Seli.
Saat pulang ke rumahnya, Seli pernah bercerita pada Anik Maidarningsih (51) ibundanya bahwa sering dikasari oleh suaminya seperti dipukul dan disundut rokok. Seli menceritakan itu pada ibunya sambil memangis.
“Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah. Saya sebagai orang tua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar),” ujarnya, Kamis (26/12/2019) saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.
Pada tahun 2009, ibunda Seli curiga saat anaknya tidak lagi datang berkunjung. Padahal Seli dan Edi kerap bertandang ke rumahnya.
Jika anaknya tidak datang, maka Anik yang datang ke tempat tinggal anaknya di Karangjati.
“Seminggu enggak kelihatan ke sini saya sering ke sana (Karangjati),” ucapnya.
Sang ibu pun berusaha mencari keberadaan anak perempuannya. Ia juga kerap mengunjungi Karangjati, tapi Edi serta keluarganya selalu mengatakan bahwa Seli telah pergi.
Namun harap tersebut pupus setelah kerangka Seli ditemukan di septic tank pekarangan mertuanya.
Sang ibunda menyakini bahwa anak perempuannya dibunuh Edi, suaminya. Dia juga meminta agar polisi membuka kasus tersebut untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas kematian Seli.