Warga Muara Enim Digigit Harimau
Polisi Benarkan Sulis Diterkam Binatang Buas, Jasadnya Dibawa Keatas Jurang Lalu Menggelinding
dipastikan itu adalah darah korban yang setelah diterkam, dibawa oleh hewan tersebut keatas jurang dan kemudian jasadnya menggelinding dan tersangkut
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ika Anggraeni
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Kapolres Muaraenim memastikan bahwa Sulis Setiawati (30) yang ditemukan tewas di kebunnya di Talang Tinggi Desa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muaraenim benar diterkam binatang buas.
Hal ini diungkapnya saat ditemui Tribunsumsel.com, Sabtu, (28/12/2019) dilokasi kejadian mengatakan bahwa pihaknya sengaja turun ke lapangan untuk mengecek lokasi kejadian pasca tewasnya sulis.
"Kita datang kesini untuk mengecek langsung lokasi kejadian setelah ditemukannya jenazah seorang wanita tidak jauh dari lokasi pemandian. Di TKP kami menemukan alat bukti sebuah sikat bekas korban mencuci, dan 10 meter kearah timur kami menemukan bekas handuk," ujarnya.

Setelah ditelusuri lagi sekitar 60 meter dengan tebing terjal sekitar 75 derajat kita temukan bercak darah dan kuat dugaan Sulis memang dimakan binatang buas.
Ia juga mengatakan hal ini diperkuat dengan adanya salah satu saksi mata yang tak lain adalah paman korban yang sebelum kejadian melihat langsung harimau tersebut.
"Tadi telah kita lakukan tes dari darah yang ada dilapangan, dipastikan itu adalah darah korban yang setelah diterkam, dibawa oleh hewan tersebut keatas jurang dan kemudian jasadnya menggelinding dan tersangkut disebuah pohon," katanya.
Ia juga mengatakan dari sekitar lokasi kejadian, pihaknya juga telah menemukan beberapa jejak harimau.
"Kami telah menelusuri dan dari hasil penelusuran memang ada jejak harimau dan untuk langkah kedepan kita berkoordinasi dengan bupati dan sejumlah pihak terkait untuk duduk bersama dan mencarikan solusinya," jelasnya.
Lokasi kejadian bukan lagi di kawasan hutan lindung namun sudah HPL, artinya hewan tersebut sudah keluar dari habitatnya.
Untuk itu lanjutnya pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di hutan pada malam hari.
"Karena sifatnya dia keluar pada waktu malam hari, jadi kita himbau masyarakat setelah jam 17.00 WIB tidak lagi di hutan, dan himbauan-himbauan itupun sudah kita pasang dibeberapa tempat untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang," pungkasnya.