Warga Muara Enim Digigit Harimau
Kapolres Muara Enim Enggan Simpulkan Mayat yang Ditemukan karena Digigit Harimau: Tunggu Hasil Visum
Saat dikonfirmasi, pihaknya baru tiba di lokasi kejadian dan akan melakukan olah tempat kejadian bersama pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Ala
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Soal seorang warga Talang Tinggi, Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muara Enim yang ditemukan tewas, Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono meminta agar jangan cepat mengambil kesimpulan.
Saat dikonfirmasi, pihaknya baru tiba di lokasi kejadian dan akan melakukan olah tempat kejadian bersama pihak (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) BKSDA.
"Sabar ya, jangn terlalu cepat ambil kesimpulan, saya masih menunggu hasil pemeriksaan visum dari dokter dulu hari ini untuk memastikan penyebab kematian korban," katanya, Sabtu (28/12/2019).
Ketika disinggung mengenai korban Sulis tewas karena diterkam harimau saat hendak pergi mandi ke tempat pemandian umum yang ada di desanya, menurut Afner untuk sementara dugaan awal seperti itu
"Dugaannya seperti itu, karena warga seperti itu karena ada saksi yang melihat sebelumnya. Tetapi, pastinya tunggu hasil visum," ungkapnya.
Tersiar kabar teror harimau kembali terjadi.
Dari kabar yang beredar, seorang warga ditemukan tewas di Kabupaten Muara Enim.
Yakni Sulis, warga Talang Tinggi, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim yang ditemukan warga.
Menurut informasi, Sulis ditemukan dalam kondisi sudah tewas dengan luka cakar dan gigitan di potongan tubuh korban.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, saat ini timnya bersama instansi terkait termasuk Polri dan TNI setempat tengah mendatangi lokasi kejadian.
"Tadi pagi kami mendapatkan laporan dari staf di lapangan bahwa ada satu orang di Talang Tinggi Kecamatan Semende Darat Laut yang diduga korban diterkam harimau.
Hari ini juga 14 orang tim kami akan bersama-sama dengan instansi terkait termasuk Polri dan TNI setempat untuk mendatangi TKP," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).
Ia berujar, sebenarnya tim gabungan BKSDA bersama KPH dan Tripika Kecamatan Semende Darat Laut baru saja melakukan sosialisasi dan imbauan ke wilayah tersebut mengenai keberadaan harimau.
Setelah sosialisasi, langsung pula dilakukan pemasangan satu unit box trap harimau dan empat unit kamera trap di wilayah Desa Muara Dua.
Sebab diwilayah tersebut pihaknya menerima adanya laporan warga yang melihat harimau di kebunnya.
"Sebanyak 14 orang Tim BKSDA sejak tanggal 27 Desember 2019 berposko di Rumah Dinas Camat Semende Darat Laut dengan tugas sosialisasi, memantau kamera dan box trap yang dipasang dan merespon cepat setiap laporan Keberadaan harimau dari warga," ujarnya.