69 Persen Wisudawan UIN Raden Fatah Palembang Lulus Tepat Waktu

Sebanyak 910 mahasiswa UIN Raden Fatah mengikuti wisuda ke 72 tahun 2019 di Akademik Center , Sabtu (28/12/2019).

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM/SRI HIDAYATUN
Sebanyak 910 mahasiswa UIN Raden Fatah mengikuti wisuda ke 72 tahun 2019 di Akademik Center , Sabtu (28/12/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Sebanyak 910 mahasiswa UIN Raden Fatah mengikuti wisuda ke 72 tahun 2019 di Akademik Center , Sabtu (28/12/2019).

Nampak kampus UIN Raden Fatah terlihat penuh sesak dihadiri oleh para mahasiswa dan orangtua mahasiswa yang ikut hadir dalam acara wisuda tersebut.

Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. H.M. Sirozi, P.hD mengatakan wisuda kali ini membuatnya bangga karena 69 persen lulusan wisuda tahun ini lulus tepat waktu.

"Maksudnya selesai tepat waktu yakni tepat menyelesaikan masa kuliah selama delapan semester sesuai dengan SKS," jelasnya.

Sedangkan sebanyak 7 persen menyelesaikan kurang dari 8 semester dan sisanya masih diatas 8 semester.

Karena itu, pihaknya mendorong kepada mahasiswa agar menyelesaikan kuliahnya ini tepat waktu.

"Salah satu yakni kita membuat program peningktana pelayanan akademik yakni bagaimana menata mahasiswa ini selesai tepat waktu karna sistem sks," jelasnya.

Tambah Sirozi pihaknya melakukan penataan batas minimal kuliah sampai di 10 semester.

"Sudah dua tahun ini kita terapkan kalau lebih dari 10 semester maka akan di DO. Karena kalau sampai 12 semester menurut saya terlalu lama," jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya pun melalukan penataan lain seperti memperbanyak KKN untuk mahasiswa.

"Kalau dulu KKN dalam setahun hanya dua kali tapi kita akan perbanyak sampai lima kali sehingga proses mahasiswa untuk lulus ini lebih cepat," beber dia.

Kata Sirozi, ia tak ingin keterlambatan mahasiswa ini karena sistem yang rumit sehingga pihaknya akan memangkas sistem-sistem yang dinilai menghambat.

"Termasuk juga pembimbingan skripsi yang banyak dikeluhkan mahasiswa karena dosen pembimbing sulit ditemui. Dan ini kita sudah minta agar dosen itu meluang waktunya untuk mahasiswa yang bimbingan," tegasnya.

Begitu juga dengan pengajuan judul hingga skripsi juga dipangkas tidak banyak.

"Skripsi juga gak usah panjang-panjang sampai 100 halaman cukup 30 saja asal riset dan isinya memang orisinil,"kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved