Idham Jadi Kapolri, Kasus Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan Terungkap Setelah 2,5 Tahun
Idham Jadi Kapolri, Kasus Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan Terungkap Setelah 2,5 Tahun
TRIBUNSUMSEL.COM - Idham Jadi Kapolri, Kasus Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan Terungkap Setelah 2,5 Tahun
Di bawah kepemimpinan Kapolri Idham Azis akhirnya mengungkap penyerang Novel Baswedan.
Dua pelaku merupakan anggota aktif Polri.
Inisial pelaku adalah Rb dan Rm
Pengacara Novel Baswedan, Saor Siagian mengakui bahwa Kabareskrim sangat serius menangani kasus Novel Baswedan.
Saor mengakui Novel dianggap sebagai figur yang penting, dan ada 5 kasus yang ditangani.
"Kasus penyerangan ini bukan masalah pribadi, tetapi ini lembaga KPK," ungkapnya.
Dua penyiram air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan ditangkap aparat kepolisian.
Keduanya adalah anggota kepolisian aktif yang ditangkap di Cimaggis, Depok, Jawa Barat.
"Dua itu ditangkap di Cimanggis, Depok. Polisi aktif," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019).
Saat ditanya lebih lanjut apakah keduanya adalah anggota Brimob Polri yang markasnya juga berada di kawasan Cimanggis, Argo tak menjawab lugas.
"Yang pasti dua anggota polisi aktif yang ditangkap. Yang penting itu. Sekarang sedang diperiksa," ucap Argo.
Pelaku penyerangan dan teror terhadap Novel Baswedan baru berhasil diungkap Polri setelah kasus itu terjadi lebih dari 2,5 tahun.
Novel diserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah shalat Subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.