Ditikam Berkali-kali Remaja 17 Tahun Tewas Dipelukan Ibu, Kasus Pembunuhan di Minahasa
Ironisnya, di depan ibunya pula, tubuh FM dihujani tikaman demi tikaman oleh pelaku berinisal JD alias Jepong (27). Kasus pembunuhan ini terjadi
TRIBUNSUMSEL.COM - Sepekan lalu warga yang tinggal di Minahasa Tenggara digegerkan dengan peristiwa pembunuhan yang sangat keji.
Betapa tidak, seorang remaja tewas ditikam berkali-kali saat dipelukan ibu.
Korban pembunuhan yang masih berusia 17 tahun berinisial FM menjadi korban pembunuhan oleh JD pria yang berusia sepuluh tahun di atasnya.
FM dibunuh secara sadis di depan ibunya.
Ironisnya, di depan ibunya pula, tubuh FM dihujani tikaman demi tikaman oleh pelaku berinisal JD alias Jepong (27).
Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu 22 Desember 2019. Korban dibunuh di depan Ibunya, Dian Harun (47).
Berikut ini adalah fakta pembunuhan remaja 17 tahun itu.
Korban FM (17) merupakan warga desa setempat.
Ia menjadi korban sajam yang dibenamkan oleh Jepong.
Diduga, pembunuhan ini dipicu oleh pengaruh minuman keras (miras).
Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu 22 Desember 2019.
Diketahui, setelah membunuh korban pada Minggu dini hari sekira pukul 02:30 Wita, Jepong langsung melahirkan diri.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian sektor (Polsek) Ratatotok oleh Kapolsek Inspektur Stenly Korua mengatakan, pihaknya belum mendapat pelaku hingga hari ini.
"Memang pihak Kepolisian kami bersama dengan pihak Polresta Mitra, masih memburu pelaku dan memang sementara dalam pengejaran," terang Kapolsek, Selasa (24/12/2019).

Kronologi
Diketahui, kasus ini bermula dari permasalahan beberapa pihak.
Hal tersebut dijelaskan oleh orang tua korban yakni Dian Harun saat dikonfirmasi Tribun Manado.
"Kejadian pada hari Minggu kemarin. kebetulan kita menghadiri acara pesta dirumah tetangga. Lama dipesta, situasi sudah mulai ramai dengan hadirnya banyak muda-mudi disitu."
Dian menuturkan, anaknya bukanlah sosok yang suka cari masalah di kampung.
"Dan memang sama sekali tidak pernah ada masalah," ujarnya.
Lanjut Dian, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, ada teman anaknya yang diincar oleh pelaku.
Namun pelaku yang salah menduga malah mengeroyok anaknya bersama 6 teman pelaku.
"Posisi waktu itu, saya sudah memeluk anak saya sambil teriak suru berhenti memukul, namun pelaku sempat melihat ke arah saya akan tetapi pisau sudah ditancapkan," jelas Ibu Korban.
Sementara ayah korban Karim Mokodompit (58), saat kejadian lagi istirahat di rumah.
"Memang situasi saat itu, suami saya sementara tidur dirumah. Dia tidak tau kejadian tersebut," tutur Dian.
Setelah mengeroyok dan menikam korban hingga tak berdaya, pelaku langsung melarikan diri ke arah pegunungan.
Sementara Dian langsung melarikan anaknya ke RS Ratatotok. Setelah itu Dian datang melapor ke Polsek.
"Sekira pukul 03:00Wita dini hari, saya pergi ke lari ke Polsek untuk melaporkan kejadian tersebut," terang Dian.
"Anak saya sewaktu di larikan ke RS masih dalam keadaan bernyawa, akan tetapi karena luka tusukan terus mengeluarkan darah, sehingga tak bisa tertolong lagi," ungkap sang ibu.
Pihak keluarga berharap, pelaku bisa secepatnya ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal dari perbuatannya.
"Itu harapan kami dari orangtua, kiranya pihak kepolisian bisa terus mencari hingga pelaku bisa tertangkap dan diberi hukuman yang pantas," tandas ibu korban.
Kasus pembunuhan ini pun hingga hari ini Rabu (25/12/2019) masih jadi viral di medsos
Kabar kematian FM ini pertama kali diketahui dari unggahan seorang netizen dengan akun Facebook Meylinwngko.
Meylinwngko memposting sebuah foto yang sudah dikolase.
Ia juga tak lupa memberikan caption panjang yang menjelaskan jika orang di foto adalah korban pembunuhan.
Unggahan yang diposting Selasa (24/12/2019) sekitar 3 jam lalu itu sudah ditanggapi 326 akun, 187 komentar dan telah dibagikan 585 kali oleh netizen.
Dalam keterangannya, Meylinwngko menyebut jika ini adalah pembunuhan sadis.
"Dpe mm so bbtaria pa ngn jgn bunung tpe anak, ttp ngn Ada tikang tikang leee (ibunya sudah teriak-teriak sama kamu jangan bunuh anaknya, tetapi kamu tetap menikamnya," begitulah penggalan unggahan yang menjadi caption foto yang menampilkan seorang pria terbujur kaku dan seorang pria yang fotonya tertulis pelaku.
Hal itu karena korban dibunuh tepat di depan orangtua korban.
Lebih gilanya saat peristiwa itu terjadi, ibu korban sudah berteriak-teriak agar pelaku tak membunuh anaknya.
Namun sayang, teriakan ibu korban tak diindahkan pelaku.
Pelaku malah kata Meylinwngko semakin membabi buta menikam korban.
Tak hanya menikam korban, pelaku juga kata Meylinwngko memukul kepala korban dengan balok.
Dalam kolom komentar, diketahui kejadian ini terjadi di Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut).
(Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro/Ano)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul FAKTA Pembunuhan Remaja 17 Tahun, Dipelukan Sang Ibu Korban Dihujani Tikaman: Jangan Bunuh Anak Saya, https://manado.tribunnews.com/2019/12/25/fakta-pembunuhan-remaja-17-tahun-dipelukan-sang-ibu-korban-dihujani-tikaman-jangan-bunuh-anak-saya?page=all.
Penulis: Indry Panigoro
Editor: Indry Panigoro