Berita Ogan Olir

Selama Tiga Bulan 156 Orang di Indralaya Terjangkit Hepatitis A, Kebanyakan Mahasiswa

Meski sempat mengalami kenaikan, wabah Hepatitis A yang menyerang di Indralaya diklaim mulai mengalami penurunan

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Resha
Suasana UPT Klinik Unsri di Kampus Universitas Sriwijaya, Rabu (18/12/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Dalam waktu tiga bulan, terdapat 156 mahasiswa terjangkit hepatitis A.

Meski sempat mengalami kenaikan, wabah Hepatitis A yang menyerang di Indralaya diklaim mulai mengalami penurunan.

Pada bulan Desember minggu ketiga, baru ada 5 orang yang melakukan pemeriksaan terkait penyakit tersebut.

Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A.

Infeksi yang akan mengganggu kerja organ hati ini dapat menular dengan mudah, melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus.

"Senin (18/12/2019) tadi 2 orang, Selasa 3 orang," ujar petugas rekam medis, Meti Asma saat diwawancarai, Rabu (18/12/2019).

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala UPT Klinik Universitas Sriwijaya, dr Subandrate mengatakan, wabah virus hepatitis A pada beberapa bulan lalu mengalami peningkatan.

4 Fraksi Walk Out, Sidang Pembahasan Raperda APBD Sumsel 2020 Dilanjutkan Jumat

Pada September lalu, terdeteksi 2 orang mahasiswa yang terjangkit penyakit tersebut.

Kemudian di Bulan Oktober sebanyak 6 mahasiswa, November ada 60 mahasiswa dan awal Desember tercatat sebanyak 88 mahasiswa.
"Diperkirakan total saat ini terjangkit sebanyak 156 orang," ujarnya saat dikonfirmasi.

Namun sejak beberapa waktu lalu, para penderita tersebut mulai mengalami penurunan.

Selain karena sosialisasi yang cukup gencar, mahasiswa saat ini tengah libur semester sehingga mereka memilih untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.

"Saat ini mahasiswa sedang libur. Paling ya masyarakat, dan sudah turun," tambahnya.

Pelajari Palembang Sebelum Dilantik, Anom Janji Berantas Habis Kejahatan Resahkan Masyarakat

Ia mengatakan, para mahasiswa tersebut berobat ke UPT Klinik Unsri.

Mereka kebanyakan mahasiswa kos-kosan yang memilih makan di luar, atau juga masyarakat sekitar.

"Mereka ada juga yang berobat ke Puskesmas Timbangan. Tapi akhirnya ke sini, karena belum ada laboratorium di sana. Kalau kami sudah ada," tambah petugas rekam medis di UPT Klinik Unsri, Meti Asma. (SP/Resha)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved