Berita Palembang
Geng Motor di Palembang Serbu dan Bacok Remaja Nongkrong di 5 Ulu, Ini Kondisi Terkini Korban
Sekelompok orang bermotor di Palembang diduga menjadi pelaku pembacokan Ridho Saputra (13 tahun), remaja di Palembang.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sekelompok orang bermotor di Palembang diduga menjadi pelaku pembacokan Ridho Saputra (13 tahun), remaja di Palembang.
Ridho warga Jalan KH Azhari Lorong Kedukan Laut Kelurahan 5 Ulu Palembang mengalami luka bacok di kepala, Rabu (11/12/2019) lalu.
Romsah ibunda Ridho, tidak mengetahui persis bagaimana kronologi sehingga anaknya bisa mengalami luka bacok.
Sebab saat itu, ia bersama suaminya sedang tidak berada di rumah.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, kejadian itu terjadi sekitar pukul 21.00.
Tepatnya ketika Ridho bersama teman-temannya tengah duduk di sebuah warung yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumahnya.
• Cerita Sedih dari Palembang, Ibu Ini Bingung Membiayai Perawatan Putranya Jadi Korban Pembacokan
"Warga sekitar bilang, tiba-tiba ada rombongan orang bermotor bawa senjata tajam."
"Rombongan anak saya langsung panik dan kabur. Dari situ tidak tahu lagi bagaimana, cuma anak saya yang jadi korban," ujarnya.
Romsah berujar, anaknya itu tidak memiliki masalah dengan siapapun.
Begitu dengan anggota keluarganya yang juga merasa tidak ada permasalahan dengan orang lain.
Hal itulah yang menimbulkan dugaan bahwa Ridho telah menjadi korban salah sasaran.
"Ada masalah sama siapa, setahu saya tidak ada," katanya.
Kapolsek Seberang Ulu (SU) I, Kompol Mayestika Hidayat, membenarkan adanya laporan terhadap tindak pembacokan itu.
"Saat ini kami tengah melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku," ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (15/12/2019).
• Seluruh Desa di Kecamatan Rawas Ulu Muratara Aktifkan Siskamling, Dilarang Bertamu Lewat Pukul 23.00
Pihak kepolisian juga sudah memeriksa mendatangi TKP
Termasuk memeriksa saksi-saksi yang berada disekitar lokasi kejadian ketika peristiwa itu terjadi
"Dugaan sementara, motif pembacokan itu karena dilatarbelakangi dendam. Namun kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini," ujarnya.
Kesedihan Ibunda
Romsah (43) hanya bisa menatap sayu kearah Ridho Saputra (13), anak kandungnya yang kini hanya terbaring lemah setelah menjadi korban bacok di bagian kepala oleh orang yang saat ini belum diketahui keberadaannya.
Saat ditemui di kediamannya di Jalan KH Azhari Lorong Kedukan Laut Kelurahan 5 Ulu Palembang, Romsah berujar pihak keluarga kini tengah bingung mengenai biaya pengobatan Ridho.
Sebab akibat luka yang dialaminya, berbagai tindakan medis harus dijalani remaja nahas tersebut.
Seperti tindakan operasi lanjutan serta CT Scan harus dijalani untuk mengetahui lebih mendalam mengenai luka di kepala yang yang dialami Ridho.
"Saya dan suami cuma pedangan ikan di pasar 7 Ulu. Usaha kami kecil-kecilan. Mana punya kami biaya sebesar itu untuk mengobati Ridho," kata Romsah saat ditemui Minggu (15/12/2019).
Beberapa saat setelah peristiwa pembacokan terjadi, oleh warga Ridho langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari untuk mendapatkan pertolongan, Rabu (11/12/2019) malam.
Setelah mendapat pertolongan pertama, Ridho yang seharusnya masih menjalani perawatan di rumah sakit, justru dibawa pulang oleh pihak keluarga pada keesokkan harinya.
"Memang kami yang minta pulang dari RS Bari. Karena itu tadi, tidak ada uang," ujarnya.
Namun hal tak terduga terjadi setelah beberapa jam Ridho dibawa pulang.
Luka yang sebelumnya telah dijahit, tiba-tiba mengalami pendarahan hebat ketika ia dirawat di rumah.
Untuk itu, pihak keluarga langsung membawanya ke RS Muhammadiyah Palembang untuk mendapatkan penanganan medis.
"Dari RS Muhammadiyah dapat saran dirujuk ke RS Muhammad Hoesin (RSMH). Sampai disana, Ridho disarankan untuk CT Scan. Tapi karena alatnya sedang bermasalah, jadi diarahkan ke RS Siloam dengan tetap dapat penanganan dari RSMH," ujarnya.
"Tapi kami tidak punya uang. Kalau tidak salah untuk CT Scan saja biayanya Rp 2 juta lebih. Bingung saya cari uangnya kemana," sambungnya.
Dengan berat hati, akhirnya keluarga memutuskan untuk merawat Ridho di rumah dengan keadaan seadanya.
Saat Tribunsumsel.com mengunjunginya, Ridho tampak terpejam tidur di atas kasur di ruang tamu rumahnya.
Terlihat beberapa kali terbangun, Ridho yang terus terbaring selalu berusaha memeluk sang ibu yang selalu setia berada disisinya.
Sembari memeluk, terlontar pula kata-kata 'sakit kepala aku' dari bibir remaja tersebut.
"Ya seperti ini dia. Sekarang ini sudah sadar, kalau merasa apapun dia langsung bilang. Tapi memang masih lebih banyak tidur dan sering mengeluh sakit di kepala," ujar Romsah.
Romsah dan suaminya berharap agar Ridho bisa segera pulih seperti sedia kala.
Itulah ia berharap agar mendapat bantuan dari pemerintah perihal biaya berobat bagi anaknya.
"Saya berharap bisa dibantu sama pemerintah untuk biaya berobat Ridho. Saya tidak tega lihatnya terus seperti ini," ujar ibu tujuh anak itu.