Berita Pendidikan
Temuan Badan Akreditasi : 25 Sekolah di Sumsel Bermasalah, 4 Terancam Ditutup
Badan Akreditasi Nasional- Sekolah/ Madrasah (BAN-S/M) Provinsi Sumsel menemukan 25 sekolah di Sumsel bermasalah atau tak terakreditasi
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Badan Akreditasi Nasional- Sekolah/ Madrasah (BAN-S/M) Provinsi Sumsel menemukan 25 sekolah di Sumsel bermasalah atau tak terakreditasi.
Empat diantaranya terancam ditutup karena ada beberapa permasalahan, diantaranya tidak ada gedung dan tak ada proses pembelajaran.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua BAN-S/M Provinsi Sumsel, Sutarman saat membuka rakorda II BAN-S/M Provinsi Sumsel di Hotel The Alts, Selasa (10/12/2019).
Katanya, pihaknya merekomendasi ke Kakanwil Sumsel, Dinas Provinsi Sumsel, kabupaten/kota yang mendapatkan persetujuan dari pusat untuk dilakukan pembinaan, merger hingga penutupan.
"Dari 25 sekolah ini, sebanyak 4 sekolah kita rekomendasi untuk di tutup, 1 di merger dan 20 sekolah untuk dibina," jelas dia.
Ia menjelaskan, alasan untuk di tutup saat tim asesor ke lapangan ditemukan sekolah ini tak ada proses pembelajaran, gedung tidak ada, guru tidak ada tapi terdaftar di dapodik ada nomor pokok sekolah nasional (NPSS) dan kepala sekolah ada.
"Nah ini yang kita temukan di lapangan, kita rekomendasikan untuk di tutup," jelas dia.
Begitu pula yang ditemukan untuk dilakukan pembinaan dan merger ada masalah yang juga ditemukan.
"Kalau di merger kan untuk digabung dengan sekolah terdekat karena jumlah siswa sedikit dan lain sebagainya. Dan dibina sesuai dengan hasil temuan di lapangan seperti kurang tenaga pendidik dan lain sebagainya sehingga perlu dilakukan pembinaan secara menyeluruh," beber dia.
Ia mengatakan untuk sekolah yang bermasalah ini memang berada di luar kota Palembang yakni diantaranya di Pagaralam, OKU Selatan, OKU Timur, OKU Induk dan Ogan Ilir.
"Mulai dari sekolah setingkat SMP dan MTS dan SMA," jelasnya.
Sutarman mengatakan berdasarkan data base dari Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) di Sumsel terdapat 8233 sekolah/madrasah.
Ditahun ini, kata dia pihaknya diawal tahun lalu Sumsel mendapatkan kuota untuk akreditasi sekolah/madrasah sebanyak 2.300 sekolah dari pusat.
"Dari 2.300 ini sudah berjalan tahap pertama sebanyak 1740 hampir tuntas alias sekolah yang sudah terakreditasi," jelas dia.
Atas keberhasilan yang cukup baik ini, Sumsel pun kembali mendapatkan kuota tambahan dari pusat awal November ini sebanyak 200 kuota.
"Alhamdulilah jadi di tahun ini kita dapat 2500 kuota. Namun berkat ketekunan, ketelitian, dan efisien dana sehingga kita juga bisa melakukan visitasi untuk 50 sekolah sehingga total untuk diakreditasi sebanyak 2.550 sekolah," beber dia.
Sutarman mengaku untuk melakukan akreditasi ini tidaklah mudah dan membutuhkan biaya cukup besar.
Karena itu pihaknya akan secepat mungkin mengejar melakukan akreditasi dan hasilnya akan direkomendasikan kepada piha-pihak bersangkutan.
"Melalui rakorda ini kita undang seluruh kabupaten sekolah baik yang terdiri dari Diknas, Kemenag untuk menindaklanjuti hasil temuan yang telah kita lakukan ini," bebernya.