Penipuan Modus Lowongan Kerja
Cerita Polisi yang Menangkap Wahyudi, Kasus Pemuda Peras Banyak Perempuan dengen Foto Bugil
Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel menceritakan bagaimana melacak hingga akhirnya menangkap Wahyudi.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel menceritakan bagaimana melacak hingga akhirnya menangkap Wahyudi.
Seperti diketahui, Wahyudi merupakan pelaku pemerasan terhadap perempuan berinisial JM di Palembang.
Ia memeras korban setelah berhasil mendapatkan foto bugil korban.
Wahyudi Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Zulkarnain melalui Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel Kompol Adhi Setyawan menuturkan, dari laporan korban JM ,langsung dilakukan penyelidikan terkait kasus yang dilaporkan korban.
"Setelah melakukan pemeriksaan korban, kami melacak keberadaan pelaku. Melacak tersangka memerlukan waktu lama, sekitar sebulan lebih baru tersangka ini kami amankan," ujarnya.
Terlebih, dari pemeriksaan korban yang mengaku tidak pernah bertemu dengan pelaku juga membutuhkan pekerjaan ekstra.
Mengedepankan teknologi dan pengalaman dari para penyidik, akhirnya bisa menangkap tersangka di salah satu rumah kost yang ada di kawasan IT 3 Palembang.
"Tersangka bukan kami tangkap di rumahnya, tetapi di kosan tempatnya menyewa akhir bulan November kemarin," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wahyudi benar-benar merencananakan aksinya memeras JM, seorang sarjana keperawatan yang sedang mencari kerja.
Wahyudi alias Wahyu menyamar jadi staf sebuah rumah sakit dan menjanjikan bisa memasukkan JM sebagai perawat tanpa tes. Asalkan PAP (post a picture) mengirimkan foto telanjangnya.
Sarjana Keperawatan ini melapor ke Polda Sumsel, karena telah ditipu dan diperas tersangka Wahyudi (35) warga Jalan Mayor Zen Lorong Harapan Jaya II Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang dengan menjanjikan bisa memasukan bekerja di rumah sakit swasta di Palembang.
Dari pengakuan tersangka, ia bisa menipu korban setelah dirinya berkenalan melalui aplikasi perkenalan. Dari situ, tersangka mengaku kepada korban bekerja di bank BUMN. Tetapi, ia bisa memasukan korban bekerja tanpa tes melalui pemilik rumah sakit yang dituju.
• BREAKING NEWS, Warga Tebat Benawa Pagaralam Tewas Diterkam Harimau, Evakuasi Mayat Mencekam
"Korban yang mulai percaya, aku arahkan korban untuk berkomunikasi dengan pemilik rumah sakit. Nanti, si pemilik ini mengaku lagi sibuk dan dilemparkan ke staf untuk mengurusnya masuk bekerja tanpa tes," ujar tersangka saat diamankan di Polda Sumsel, Kamis (5/12/2019).
Korban yang sudah diarahkan ke staf pemilik rumah sakit, langsung berkomunikasi ke staf tersebut. Dari obrolan melalui pesan WhatsApp, korban bisa langsung diterima tanpa tes dan tanpa ikut tes medical cek up.
Syarat korban tidak mengikuti tes medical cek up, salah satunya harus mengirimkan foto tanpa busananya ke staf pemilik rumah sakit tersebut. Karena staf tersebut mengaku perempuan, sehingga korban percaya dan mau mengirimkan foto tanpa busananya.
"Semuanya aku yang berkomunikasi dengan korban, baik jadi teman korban, jadi pemilik rumah sakit maupun staf rumah sakit. Aku sama sekali tidak mau telepon atau video call dengan korban, hanya mau WhatsApp saja," ujarnya.
Selain meminta foto tanpa busana korban, Wahyudi yang mengaku sebagai staf rumah sakit juga meminta uang senilai Rp 500 ribu sebagai administrasi. Nanti, akan ada orang yang mengambil uang tersebut dari korban.
Orang yang mengambil uang dari korban, ternyata tersangka Wahyudi juga. Akan tetapi, ia menyamar menjadi Wahyu. Usai mendapatkan uang korban, tersangka mulai meninggalkan korban.
• BREAKING NEWS, Warga Tebat Benawa Pagaralam Tewas Diterkam Harimau, Evakuasi Mayat Mencekam
Korban yang mulai curiga, akhirnya berkomunikasi dengan tersangka melalui WhatsApp. Tersangka yang tersudut dan diancam korban akan dilaporkan ke polisi, membuat tersangka balik mengancam korban.
Tersangka mengancam korban, akan menyebarkan foto tanpa busana korban yang pernah dikirimnya. Korban yang ketakutan, menjadi sapi perah tersangka. Beberapa kali, tersangka meminta uang kepada korban dengan ancaman akan menyebarkan foto tanpa busana milik korban.
Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Zulkarnain melalui Kasubdit V Siber Kompol Adhi Setyawan menuturkan, korban yang menjadi sapi perah tersangka akhirnya melaporkan tersangka ke Polda Sumsel. Dari laporan korban, dilakukan penyelidikan dan melacak keberadaan tersangka.
"Dari pengakuan tersangka, tidak hanya satu korbannya. Tetapi cukup banyak, karena dari bukti juga ditemukan banyak foto korban tanpa busana di ponsel yang kami sita," ujarnya.
• BREAKING NEWS, Warga Tebat Benawa Pagaralam Tewas Diterkam Harimau, Evakuasi Mayat Mencekam
Dengan kasus ini, Subdit V Siber menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dengan modus-modus penipuan melalui aplikasi perkenalan dan menawarkan bisa memasukan bekerja.
"Kami harapkan, bila menjadi korban tersangka ini bisa melapor ke Polda Sumsel agar dapat diketahui banyaknya jumlah korban," katanya.
• BREAKING NEWS, Warga Tebat Benawa Pagaralam Tewas Diterkam Harimau, Evakuasi Mayat Mencekam
