Inilah Sosok 4 Caketum KONI Sumsel yang Sudah Daftar, Ada eks Ketua DPRD Hingga Manajer SFC
Inilah Sosok 4 Caketum KONI Sumsel yang Sudah Daftar, Ada eks Ketua DPRD Hingga Manajer SFC
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebanyak empat Calon Ketua Umum (Caketum) mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat KONI Sumsel Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (28/11/2019).
Uniknya tiga dari keempat Caketum itu datang serentak berbarengan pukul 14.30.
Mereka itu Ketua KONI Kota Palembang yang juga Askot PSSI Palembang Ir Suparman Romans
Pengurus KONI Sumsel yang juga mantan Ketua Harian Pengprov Pelti Sumsel H Asnawi HD, Manajer SFC/Mantan Ketua Pengprov PABBSI Sumsel/mantan Ketua Persetasi Sumsel H Hendri Zainuddin SAg SH.
Sebelumnya M Arifin SH yang membawa mandat mengambilkan form pendaftaran untuk Ketua PTMSI Sumsel HM Aliandra Gantada SH MH.
"Sejak dibuka pendaftaran hari ini sudah ada empat inilah yang daftar. Kita akan buka sampai tanggal 5 Desember 2019," kata ungkap Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan KONI Sumsel Caketum KONI Sumsel Sofwan Hariady
Ir Suparman Romans enggan menyebutkan klaim berapa dukungan yang terkumpul namun ia menyatakan siap untuk berkompetisi dan berdemokrasi.
"Inilah demokrasi. Insan olahraha yang punya kompetensi dan kriteria berhak mencalon. Kita ingin olahraga bangkit dan hormanisasi baik di cabor maupun KONI," kata Suparman.
Menurutnya ini PR berat punya tugas utama untuk mengembalikan prestasi Sumsel sehingga harus team work bersinerji untuk mendapatkan atlet potensial.
"Bahwa PON 2020 harus realistis. Kalau tidak mau dikatakan terpuruk. Ketum KONI yang akan datang proyeksinya PON 2024 nanti. Soal dukungan masih rahasia dapur. Masih proses. Kita harus realistis tapi tetap optimis. Soal Kontingen Palembang urutan kedua, semua tahu kita kembali pulang dari Porprov dengan kehormatan," jawab Suparman.
Bacaketum KONI Sumsel lainnya H Asnawi HD mengatakan visi misi 2020 2024 tentunya agar bisa meningkatkan prestasi olahraga Sumsel.
"Kita tahu sebelumnya banyak kekurangan. Kita akan bekerja lebih baik. Saya sudah duduk di KONI dan Pengprov Pelti. Saya tahu yang mana yang baik dan kurang baik," ujarnya.
Sementara H Hendri Zainuddin SAg SH yang digadang sudah sejak lama berencana untuk mencalonkan diri sebagai calon ketum KONI Sumsel. Bahkan ia sudah membeberkan program apa yang ia tawarkan kepada para pemilihnya.
Hendri Zainuddin berencana mendatangkan pelatih asing untuk beberapa cabang olahraga di Sumatera Selatan jika ia terpilih menjadi KONI Sumsel.
Hal tersebut sudah disampaikannya pada kegiatan Visi dan Misi Calon Ketua KONI Sumsel "Bedah Program Kerja Sekaligus Silaturahmi dengan Calon Ketua KONI Provinsi Sumsel Hendri Zainuddin di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Selasa (9/7/2019) lalu.
"Kalau saya terpilih menjadi Ketua KONI Sumsel nanti saya akan mendatangkan beberapa pelatih asing untuk melatih atlet kita terutama cabor prioritas, diantaranya renang," kata Hendri Zainuddin.
Selain itu, lanjut Hendri program keduanya jika ia terpilih menjadi Ketum KONI Sumsel adalah mewajibkan setiap cabang olahraga untuk menggelar kejuaraan daerah (Kejurda) setiap tahunnya.
Plt Ketum KONI Sumsel H Dhennie Zainal SE sendiri mengatakan Musorprov akan dilaksanakan 20-22 Desember 2019 di Hotel Swarna Dwipa Palembang.
"Agendanya memberikan laporan pertanggungjawaban 2016-2020. Tidak ada lagi kegiatan yang mendesak. Makanya kita laksanakan Desember ini. Setelahnya kita mengganti H Alex Noerdin setelah dia mengundurkan diri per Januari 2019 kepada kami sebagi Plh. Awal Agustus saya ditetapkan sebagai Plt," kata Dhennie.
Hendri Zainuddin siap melepas masa jabatannya sebagai Manajer Tim Sriwijaya FC jika nantinya terpilih menjadi orang nomor satu di KONI Sumsel periode 2019-2023.
Hal tersebut disampaikan Hendri usai mengambil formulir bakal calon di lantai 2 KONI Sumsel, Kamis (28/11/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saya siap lepas manajer tim Sriwijaya FC jika saya memang terpilih," kata Hendri.
Hendri melanjutkan tak masalah jika ia harus melepas jabatannya sebagai manajer tim. Hanya saja sebagai Wakil Direktur Utama PT SOM, ia akan terus memantau perkembangan Laskar Wong Kito yang pada musim depan harus mengarungi Liga 2 kembali.
"Karena manajer itu mengatur saja karena kita sudah tahu ilmu di SFC jadi kemungkinan besar manajernya kita lepas di Sriwijaya FC," jelas Hendri.
Mendaftarkan diri menjadi Ketum KONI Sumsel di hari pertama, Hendri ingin berkarya dalam hal olahraga di Sumsel. Ia berharap sama-sama dengan penggiat olahraga memajukan prestasi olahraga di Sumsel.
"Memang prestasi olahraga di Sumsel merosot. Nanti akan kita pelajari apa kendalanya, persoalannya sehingga mendapatkan jalan keluar dengan teman lain," ungkapnya.
Hendri pun mengungkapkan visi dan misi dirinya maju ke KONI Sumsel. Ia berhasrat membawa olahraga di Sumsel ini unggul. Sementara misinya bagaimana atlet berprestasi dan berdaya.
"Pengurus cabor juga kita lecut untuk melakukan pergerakan cepat," terangnya.
Hendri mengklaim bahwa dirinya sudah mengantongi 40 suara dari cabang olahraga KONI kabupaten/kota dan suara dari hak suara lainnya.
"Kalau di cabor kita targetkan 50 cabor," beber Hendri.
Syarat fakta integritas bagi Ketum KONI yang membebankan prestasi olahraga harus naik di dua tahun kepemimpinannya, Hendri mengaku tak masalah.
"Kalau kriterianya di PON 2020, ya tidak bisa juga karena kriteria itu kan kapan masanya. Kalau takaran PON itu tidak adil karena PON itu hasil dari Porwil. Sementara di Porwil kita peringkat 9 dari 10 provinsi peserta,"
"Artinya kita setuju dengan itu tapi berlakunya dari mana? Kalau PON 2020, rasanya tidak adil karena bukan pengurus kita," tukasnya. (Weny Wahyuni/Abdul Hafiz)