Berita Sriwijaya FC
Begini Kondisi Tim Usai Sriwijaya FC Kalah dari Persiraja dan Gagal Lolos Liga 1 "Semua Menangis"
Begini Kondisi Tim Usai Sriwijaya FC Kalah dari Persiraja dan Gagal Lolos Liga 1 "Semua Menangis"
Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Slamet Teguh
HZ: Tim dan jajaran pealtih setelah main dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
TS/SP: Sampai kapan tim diliburkan. Akan ada pemanggilan lagi kah untuk dievaluasi?
HZ: Tidak ada lagi kumpul pemain untuk evaluasi. Saya bilang kalau jodoh akan kita panggil lagi.
TS/SP:Rata-rata selesai kontrak pemain?
HZ: Desember kontrak pemain selesai. Nanti tinggal satu kali lagi kirim gaji dan sudah saya umumkan ke pemain, nanti ditransfer ke masing-masing pemain.
TS/SP: Kapan mulai perekrutan pemain?
HZ: Yang jelas kita akan lihat dan pelajari dulu regulasi PT LIB kapan pertandingan Liga 2 akan dimulai. Kalau April dimulai, artinya Februari kita sudah bentuk tim dan mulai latihan. Jadi persiapan kita dua bulan untuk menyempurnakan tim 2020.
TS/SP: Jika dimulai dari sekarang, kapan Sriwijaya FC akan mulai membentuk tim?
HZ: Kita akan ambil pelatih dan pelatih itu kita tugaskan untuk rekrut pemain yang betul-betul sesuai kebutuhan. Jadi persiapan itu akan dikelolah secara baik oleh pelatih. Pelatih akan melihat riwayat cedera, riwayat permainan.
Kan sekarang enak melihat pemain itu bisa lihat di youtube, dimana-mana. Jadi akses untuk melihat pemain itu banyak. Dari teman-teman, kita sudah paham betul, apalagi wilayah barat, mana pemain bagus. Kecuali wilayah timur, kita belum terlalu paham.
TS/SP: Kemarin manajemen sudah berusaha keras agar Sriwijaya FC ke Liga 1 lagi dan kenyataanya gagal. Kedepan ada rencana?
HZ: Kalau saya lihat ini takdir Allah SWT. Pemain sudah bagus, kita manajemen sudah sangat serius tapi Allah berkata lain, disuruh ke Liga 2 lagi. Dan target kita kedepan itu ya harus berbenah lagi, target juara dan lolos ke Liga 1.
TS/SP: Bisa berjanji tahun depan kita bakal lolos Liga 1?
HZ: Impian itu bisa direalisasikan. Kemarin juga sebenarnya kita bisa tapi takdir berkata lain. Kalah penalti, kalah tipis-tipis. Bisa (berjanji), tinggal kita memoles pemain yang lebih bagus lagi kombinasinya antara pemain muda, pemain senior dan lain-lain.