Impor Minyak yang Dilakukan Pertamina Terlalu Besar, Alasan BUMN Tunjuk Ahok Jadi Komisaris Utama
Impor Minyak yang Dilakukan Pertamina Terlalu Besar, Alasan BUMN Tunjuk Ahok Jadi Komisaris Utama
TRIBUNSUMSEL.COM - Impor Minyak yang Dilakukan Pertamina Terlalu Besar, Alasan BUMN Tunjuk Ahok Jadi Komisaris Utama
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, tugas utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina adalah untuk mengawasi dan menekan impor minyak dan gas di perusahaan plat merah itu.
Pramono menjelaskan, salah satu permasalahan ekonomi ini adalah defisit transaksi berjalan yang disebabkan oleh impor.
• Sosok Jenderal Bintang Tiga Polisi yang Dampingi Ahok Jadi Komisaris di Pertamina, Ini Sosoknya
• Video Ketika Para Jenderal di Negara ASEAN Hormat ke Menhan Prabowo, Ada Jenderal yang Gugup
• 7 Selebriti yang Gemar Mengoleksi Barang Antik, Apa Melanggar Hukum, Ini Penjelasannya
Sementara impor terbesar dilakukan oleh dua perusahaan BUMN, yakni Pertamina dan PLN.
"Kalau di internalnya Pertamina tidak dilakukan pembenahan, impor minyaknya sangat besar, inilah yang menyebabkan tekanan terhadap neraca trasaksi berjalan kita," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Padahal, Pramono menegaskan, Indonesia sudah mengembangkan energi terbarukan biodisel 20 dan biodiesel 30.
Dengan pengembangan energi terbarukan ini, maka impor minyak yang dilakukan Pertamina diharapkan bisa berkurang.
"Sehingga dengan demikian penugasan Pak Ahok paling utama di Pertamina adalah hal-hal berkaitan dengan itu. Untuk memberikan pengawasan jangan sampai Pertamina tidak mau berbenah. Masih berkeinginan impor minyak padahal kita sudah punya substitusinya," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Komisaris Pertamina, Ahok Diberi Tugas Awasi Impor Minyak", https://nasional.kompas.com/read/2019/11/25/16315501/jadi-komisaris-pertamina-ahok-diberi-tugas-awasi-impor-minyak.
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Diamanty Meiliana