Berita OKI
Waspada! Warga OKI Siap-siap Ancaman Angin Puting Beliung
Dalam pergantian musim dari kemarau menuju musim penghujan tentunya banyak daerah di Provinsi Sumatera Selatan yang langganan terkena bencana Banjir.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Dalam pergantian musim dari kemarau menuju musim penghujan tentunya banyak daerah di Provinsi Sumatera Selatan yang langganan terkena bencana Banjir.
Tidak hanya bencana banjir yang ditakutkan, jelang peralihan musim yang terjadi saat ini, masyarakat juga diminta waspada terjadinya angin puting beliung yang sebelumnya pernah terjadi di Kecamatan Pedamaran dan Jejawi tahun lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) OKI Liatiadi Martin, melalui Kasi Penanggulangan Bencana Fahrul mengatakan, sekarang kan memang di OKI dalam seminggu terakhir sudah turun hujan.
"Ahmadulillah sudah mulai hujan minta kedepannya terus turun hujan lebat," ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jum'at (22/11/2019).
• Nikahi Gadis Berusia 21 Tahun, Kakek Ini Naik Darah Saat Tau Istrinya Selingkuh Dengan Pria Ini
• Kronologi Sopir Angkot Ugal-ugalan di Jembatan Ampera, Berhenti Saat Tabrak Pembatas Jalan
• VIDEO : Live Streaming Leganes vs Barcelona di Liga Spanyol, Sabtu Malam di TV Online Bein Sports
Biasanya angin puting beliung terjadi di area lahan terbuka seperti di tengah persawahan.
"Biasanya angin berpusat di tanah lapang dan ini berlangsung tidak lama tapi sangat berbahaya bisa menghacurkan rumah penduduk, biasanya hal tersebut terjadi sebelum ataupun setelah hujan lebat," jelasnya.
Tapi di OKI tidak begitu rawan untuk terjadinya angin puting beliung maupun tanah longsor.
"Walaupun tidak begitu rawan untuk wilayah OKI, tetapi tetap harus kita waspadai karena berulang terjadi setiap tahunnya," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan yang pasti rawan adalah bencana banjir karena banyak daerah rawa dan setiap tahun selalu terjadi banjir di beberapa kecamatan dan itu sudah disiapkan tim evakuasi di lapangan.
"Masyarakat OKI juga sudah waspada dengan kondisi banjir dengan membuat rumah panggung bertingkat, begitu ketika banjir datang mereka bisa pindah ke lantai dua. Biasanya mereka tidak mau di evakuasi di tenda meski sudah disiapkan tetap memilih bertahan di dalam rumah," tutupnya.