Berita Viral Palembang

Heboh Portal di Jalan AKBP Umar Palembang, Bahkan Sekda Palembang Sampai Turun Tangan

Warga yang melintas di jalan AKBP H Umar tepatnya di samping Gua Jepang kota Palembang, mengeluhkan dipasangnya sebuah portal.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Terpasang portal di jalan AKBP H Umar. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga yang melintas di jalan AKBP H Umar tepatnya di samping Gua Jepang kota Palembang, mengeluhkan dipasangnya sebuah portal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sudah hampir satu minggu portal tersebut terpasang dan telah menjadi polemik bagi warga sekitar wilayah tersebut.

Sebab ada yang setuju namun banyak pula yang keberatan dengan dipasangnya portal tersebut.

Pemasangan portal ini juga diunggah oleh akun @palembangupdate, Selasa (19/11/2019).

Beragam komentar muncul dari para penggiat sosial media yang memperdebatkan alasan dipasangnya portal tersebut.

Tribunsumsel.com lantas mendatangi lokasi tempat portal tersebut dipasang.

Lokasinya berada diperbatasan antara jalan Sosial dan jalan AKBP H Umar Kelurahan Aryo Kemuning Kecamatan Kemuning Palembang.

Ketika sampai di lokasi, banyak terlihat kendaraan sepeda motor yang terpaksa memutar balik kendaraan akibat dipasangnya portal tersebut.

Banyak warga yang mengaku terkejut dan tidak tahu dengan adanya pemasangan portal di jalan yang biasanya menjadi solusi jalan tembusan bagi warga sekitar.

"Tidak tahu, perasaan sebelumnya tidak ada portal disini," kata seorang warga yang melintas.

Sementara itu, terlihat jalan di seputaran portal tersebut baru saja dicor.

Debu tebal dan struktur jalan licin juga masih terlihat jelas di jalan itu.

Suhardi, ketua RT setempat yakni RT 19 kelurahan Aryo Kemuning Kecamatan Kemuning Palembang, mengakui memang ada polemik antara warga semenjak portal itu dipasang satu minggu yang lalu.

Pasalnya ada yang setuju namun ada juga yang tidak dikarenakan dianggap menganggu akses perlintasan warga.

"Tapi dipasangnya portal itu karena jalan baru saja dicor. Jadi saat ini sedang dalam masa pengerasan jalan. Memang dari PU juga bilangnya setelah 28 hari, baru jalan yang sudah dicor bisa dilintasi," ujarnya.

Kata Suhardi, setelah dicor jalan tersebut juga akan diaspal. Baru kemudian portal tersebut akan dibuka.

Namun Suhardi belum mengetahui kapan proses pengaspalan jalan akan dilakukan.

"Kembali lagi ke lurah atau camat, saya belum tahu kapan akan diaspal," ujarnya.

Diakui Suhardi, pemasangan portal yang kini jadi polemik diantara warganya itu, memang tanpa izin dari pihak lurah maupun kecamatan setempat.

Hanya RT dan RW saja yang mengetahuinya.

Namun Suhardi mengatakan dirinya sudah memperingatkan warga bahwa pemasangan portal tidak mendapat izin dari aparat setempat.

"Sudah saya ingat kalau tidak ada izin, tapi warga tetap saja mau pasang. Ya saya sebagai RT mau berbuat apa," ujarnya.

Atas polemik dari portal tersebut, pihak pemerintah kota (Pemkot) sudah turun tangan.

Bahkan sekda kota Palembang Ratu Dewa juga sudah terjun langsung untuk melihat lokasi portal tersebut dipasang.

"Saya sendiri kaget, sampai pak sekda datang kesini," ujarnya.

Suhardi mengatakan, dirinya akan berdiskusi dengan lurah dan kecamatan setempat untuk menindaklanjuti permasalahan akibat pemasangan portal dikawasan tersebut.

"Segera akan dicari jalan keluarnya. Belum tahu juga kapan portal itu akan dipasang. Apakah besok atau kapan, nanti akan didiskusikan dulu mana yang terbaik," ujar Suhardi.

Terpasang portal dijalan AKBP H Umar yang menggangu warga melintas

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved