Porprov Prabumulih 2019
Atlet Takraw Didiskualifikasi dari Porprov 2019, KONI Palembang Akan Tempuh Jalur Hukum
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kisruh di cabang olahraga (cabor) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2019 di kota Prabumulih, terus berlanjut
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kisruh di cabang olahraga (cabor) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2019 di kota Prabumulih, terus berlanjut.
Sebelumnya permasalahan protes terjadi di cabang olahraga catur yang pada akhirnya ada titik temu.
Berlanjut kali ini permasalahan di cabor sepak takraw meski pertandingan terus berlanjut namun masih menuai protes.
Jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Palembang kembali protes lantaran tim sepak takraw Palembang tidak diperbolehkan ikut dalam pertandingan atau diskualifikasi.
Padahal KONI Sumsel dan Dewan Hakim telah memperbolehkan untuk mengikuti enam nomor pertandingan perorangan.
Tidak hanya itu, KONI Palembang bahkan akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan beberapa pihak ke aparat penegak hukum.
Diantaranya yang akan dilaporkan yakni panitia besar Porprov, Ketua Koni Provinsi Sumsel, PB Sepak Takraw dan Kor.
• Tanpa Juara Bertahan, 4 Tim Pastikan Tempat di Semifinal Sepakbola Porprov Prabumulih 2019
"Kami menilai sudah terjadi pelanggaran-pelanggaran yang sangat prinsip dalam Porprov ini dan sudah menodai semangat sportivitas, semangat sebagai insan olahraga dan kekeluargaan"
"Padahal hakikat porprov untuk membangun harmonisasi semangat kekeluargaan dan sportifitas disamping mengejar prestasi," ungkap Ketua Umum Koni Palembang, Ir Suparman Romans ketika menggelar jumpa pers, Minggu (17/11/2019).
Suparman mengatakan, Palembang sebagai juara umum dan tim terbanyak mengharapkan Porprov diselenggarakan dengan mengedepankan azas kekeluargaan, kebersamaan dan kepatuhan serta azas kepatuhan maupun ketaatan aturan.
"Proses untuk penetapan aturan sudah melalui berbagai fase dan itu juga sudah dituntaskan ditingkat provinsi sehingga terbitlah namanya Teknical Handbook sebagai panduan.
"Semua aturan telah ditulis termasuk ada peraturan atlet, kita senantiasa dari dulu sampai sekarang selalu berupaya mengikuti aturan main karena kita patuh termasuk syarat keabsahan atlet dan lainnya, namun tiba-tiba tim takraw Palembang dicoret sebagai peserta dengan alasan kita tidak ada penjelasan ataupun informasi dari tim keabsahan bahwa tim kita terdaftar," bebernya.
• Gubernur Herman Deru : Jadikan Porprov Prabumulih Ajang Memperbaiki Prestasi Sumsel di PON Papua
Setelah diprotes atau komplain lalu dikonfirmasi ke tim keabsahan jelas disebutkan jika tim takraw Palembang sudah memenuhi syarat atau telah terverifikasi dan kemudian disampaikan ke Koni Sumsel.
"Lalu atas surat keputusan dari Koni Sumsel membolehkan tim takraw Palembang bermain di sisa pertandingan berikutnya, artinya beregu kami lepas dan berhak di perorangan ada enam nomor."
"Namun ini dimainkan dan ada indikasi kuat adanya upaya untuk menjegal tim Palembang agat tidak bisa ikut, ini ada tindakan arogansi, melawan hukum dan tidak objektif menciderai olahraga makanya kita protes," ungkapnya seraya mengatakan dalam protes tersebut Palembang telah dirugikan dengan dua nomor beregu putra putri.
Lebih lanjut Suparman mengaku pihaknya memiliki bukti surat dari Koni Sumsel dan dewan hakim yang memperbolehkan tim takraw Palembang ikut bertanding.
Namun Panitia Besar Porprov membuat keputusan mendiskualifikasi dan Kopel tidak menjalankan keputusan KONI maupun dewan hakim.
"Selain itu rapat digelar PB Porprov sendiri tidak pernah mengajak kami tim Palembang yang protes, untuk itu kami akan mengambil langkah hukum segera mungkin akan menuntut beberapa pihak,"
"Lihat atlet kami sudah datang jauh ternyata tidak bisa bertanding. Kami dirugikan material dan immaterial, kami merasa ini tindakan tidak baik dan akan ada konsekuensi hukum apakah pidana atau perdata," tegasnya.
Disinggung siapa-siapa akan dituntut, Suparman mengaku akan dituntut pihaknya secara hukum dalam waktu dekat ini antara lain ketua Kopel, ketua panitia besar Porprov termasuk ketua umum koni sumsel dan pihak-pohak proses pertimbangan, mediasi hingga keputusan akan dikaitkan.
"Secepatnya akan kita laporkan secara hukum, atlet kita sebanyak 22 orang selama datang ke Prabumulih belum pernah bertanding dan akan kita pulangkan ke Palembang."
"Pertandingan sepak takraw dilanjutkan sepihak, lucunya di lapangan masih mempermasalahkan sah atau tidaknya atlet padahal itu bukan kewenangan dari Kopel," katanya.