Misteri Sungai Nil yang Airnya Tak Berhenti Mengalir selama 30 Tahun Bahkan Saat Kemarau Terpecahkan
Misteri Sungai Nil yang Airnya Tak Berhenti Mengalir selama 30 Tahun Bahkan Saat Kemarau Terpecahkan
TRIBUNSMSEL.COM - Misteri Sungai Nil yang Airnya Tak Berhenti Mengalir selama 30 Tahun Bahkan Saat Kemarau Terpecahkan
Sungai Nil di Mesir hingga kini masih belum kering.
Bahkan Sungai Nil, Airnya tak pernah berhenti mengalir atau non stop hingga 30 tahun.
Hal di Sungai Nil inilah yang menjadi misteri misteri.
Dari sejarah Sphinx yang berbeda dari kenyataan yang diisukan oleh penulis Graham Hancock hingga sungai Nil yang ternyata disebut sebagai pusat peradaban tua.

Selain pemandangannya yang menakjubkan, penelitian terbaru dari Nature Geoscience mengungkapkan bahwa Sungai Nil telah mengalirkan air, irigasi, dan kehidupan selama 30 juta tahun.
Namun, yang masih menjadi misteri adalah mengapa arah sungai Nil tidak berubah.
Juga letaknya tidak bergeser walaupun sudah puluhan juta tahun.
Penelitian tersebut berpendapat bahwa ada bagian mantel bumi yang berbentuk seperti sabuk yang berputar di bawah Sungai Nil.
Salah satu sungai tertua di dunia ini mengalir melalui wilayah yang sama selama puluhan juta tahun.

"Salah satu pertanyaan besar tentang Sungai Nil adalah kapan asalnya dan mengapa ia bertahan begitu lama," ujar ahli geologi Claudio Faccenna dari University of Texas di Austin, seperti dikutip Science Alert, Rabu (13/11/2019), lansir dari Kompas.com pada (15/11/2019).
Sebetulnya, hipotesis usia terbentuknya Sungai Nil masih diperdebatkan.
Selain 30 juta tahun, terdapat hipotesis lin yang menjelaskan bahwa Sungai Nil mungkin pertama kali dibentuk hampir 6 juta tahun yang lalu.
Dan ditemukan fakta awal bahwa daerah aliran sungai Nil ini terhubung dengan celah Afrika Timur di Dataran Tinggi di Etiopia terbentuk bersamaan.
Penelitian terbaru ini menghadirkan bukti baru seperti pemodelan geologi baru.

Juga pencocokan batuan vulkanik dari dataran tinggi Ethiopia ke seluruh delta Nil, yang mendukung hipotesis 30 juta tahun.
Selain itu, saat mencapai Mediterania, tanah di Sungai Nil mengalami kemiringan hingga 1,5 kilometer (hampir satu mil) sehingga sungai ini tidak berubah jalur dalam jangka waktu panjang.