Berita Muratara
Penggali Sumur di Muratara Ini Pingsan di Dalam Sumur Sedalam 6 Meter, Diduga Hirup Gas
Penggali sumur, Purnomo masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara)
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Penggali sumur, Purnomo masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Purnomo nyaris meregang nyawa saat menggali sumur di SD Negeri 1 Batu Gajah, Desa Batu Gajah Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Ia mendadak pingsan di dalam lubang galian sumur tersebut diduga akibat terhirup gas beracun.
Iwan rekan Purnomo menceritakan, mereka berdua mendapat pekerjaan menggali sumur di SD Negeri 1 Batu Gajah.
Keduanya merupakan warga Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
• Ibu Bawa Motor di Muratara Terpeleset di Jembatan Gantung, Anaknya Jatuh Terhempas ke Tanah
Saat sumur sudah tergali sedalam 6 meter, mereka memutuskan untuk berhenti karena merasa sesak napas di dalam sumur tersebut.
"Tidak sanggup lagi kami, napas sesak, sepertinya ada gas di bawah itu," kata Iwan kepada Tribunsumsel.com, Jumat (15/11/2019).
Mereka disarankan untuk pindah menggali sumur di lokasi lain, namun Purnomo nekat masuk lagi ke dalam sumur yang diduga ada gas itu.
"Purnomo mau ambil sekop ketinggalan di dalam itu, tau-taunya tidak naik lagi, ternyata pingsan, langsung saya minta tolong orang-orang," ujar Iwan.
Purnomo kemudian diangkat dari dalam sumur dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit untuk mendapatkan penanganan medis.
• Satu Hari Setelah Kepergian Ustadz Taufik Hasnuri, Rumahnya Tetap Ramai Dikunjungi Pelayat
"Kalau dari atas tidak terasa bau gasnya, tapi kalu di bawah terasa sekali, sesak napas," ujarnya.
Guru SD Negeri 1 Batu Gajah, Ali Teguh menyampaikan, sekolah tersebut tengah membangun sarana air bersih dan mandi cuci kakus (MCK).
Fasilitas sekolah itu dibangun menggunakan APBD Kabupaten Muratara tahun anggaran 2019 senilai Rp 198 juta.
"Iya, sekolah kami sedang bangun toilet sama sumur satu paket. Nah, kemarin itu memang ada penggali sumur yang pingsan," ujarnya.
Ali Teguh mengaku tidak tahu persis kronologis kejadian yang sempat membuat heboh masyarakat setempat tersebut.
"Kejadiannya dua hari yang lewat, saya tidak tahu cerita lengkapnya, karena kejadiannya sore, sekolah sudah pulang," katanya.