Erza Saladin Tawarkan Kader PKS Bergabung Partai Gelora Indonesia
Erza Saladin sendiri mengaku, jika kepengurusan sudah terbentuk termasuk di tingkat Kabupaten/ kota se Sumsel
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Partai Gelora Indonesia (Gelombang Rakyat Indonesia) menawarkan gagasanya dalam membangun Indonesia, yang selama ini punya potensi dan kekuatan besar untuk menjadi kekuatan dunia.
Hal itulah menjadi alasan sejumlah mantan kader PKS yang terdepak selama ini dikepengurusan, bergabung dengan partai Gelora Indonesia.
Mayoritas penggagas partai ini mantan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera.
Mulai dari mantan Presiden Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Anis Matta, bersama mantan wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah dan eks kader PKS lainnya.
"Memang sebagian pengurus di Gelora termasuk di Sumsel, merupakan eks kader PKS itu betul, dan tidak dimunafikan, karena kami pernah di sana," kata ketua DPW partai Gelora Sumsel Erza Saladin didampingi Sekretaris Amril Sudino dan Bendahara Renny Anggraini, Kamis (14/11/2019).
Menurut mantan anggota DPRD Sumsel ini, pihaknya membuka seluas- luasnya bagi masyarakat, termasuk kader PKS yang ingin bergabung dengan partai Gelora demi mencapai tujuan menjadikan Indonesia jadi kekuatan dunia.
Mengingat dirinya dan rekan- rekan lainnya sudah tidak nyaman lagi sehingga mendirikan partai baru.
"Kami menyakinkan, memilih parpol adalah pilihan dan kita menawarkan gagasan. Kalau gagasan kami lebih baik jangan disalahkan, dan jika parpol lain mampu atau lebih baik juga kita persilahkan,"
"Kita miliki rumah tangga masing- masing, kebetulan partai Gelora lagi move on bisa saja jadi banyak partai khawatir," tuturnya.
Erza Saladin sendiri mengaku, jika kepengurusan sudah terbentuk termasuk di tingkat Kabupaten/ kota se Sumsel.
"Sekarang, kami harus fokus menjadikan partai Gelora lolos di Kemkumham RI. Mengingat di Sumsel sudah 15 dari total 17 Kabupaten/ kota terbentuk pengurusan, artinya sudah 88 persen."
"Kemudian untuk tingkat Kecamatan yang sudah mencapai 50 persen dan akan terus dimatangkan," capnya, seraya hanya Kabupaten OKU dan OKU Selatan yang belum terbentuk.
Ditambahkan mantan ketua DPW PKD Sumsel ini, jika partai Gelora berazaskan pancasila dan secara terbuka sepakat dengan ide- ide besar untuk menjadikan Indonesia berpangaruh di dunia dan muka bumi.
"Jadi kami silahkan bergabung, partai Gelora tidak kotomi SARA, kita tidak membedakan partai nasionalis dan agamis, atau mau jadi partai kiri, tengah atau kanan. Tapi membuat Indonesia lebih berpengaruh kedepannya," tutur Erza.
Sementara Yuzwar Hidayatullah yang sejak bergabung pada 2010 ternyata tidak memiliki jabatan startegis di PKS Sumsel, sehingga memilih mengikuti jejak rekannya lain untuk bergabung ke partai Gelora karena dinilai lebih baik.