Soloves Warga Rumania Ditembak Polisi Polda Metro Jaya, Curi Uang Nasabah Bank
Satu pelaku yakni Soloves terpaksa dilumpuhkan polisi dengan timah panas karena berupaya melawan dengan merebut senjata petugas
TRIBUNSUMSEL.COM - Subdit Resmob Polda Metro Jaya membekuk dua warga negara asing (WNA) asal Rumania atas nama Soloves aliaz SV dan Christea alias CRR.
Keduanya adalah komplotan pencuri uang puluhan nasabah rekening bank, dengan modus skimming di mesin ATM.
Kedua pelaku dibekuk di sekitar mesin ATM di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, yang telah mereka skimming, dengan dipasangi spycam dan deep skimmer, Sabtu (9/11/2019) pukul 02.00.
Satu pelaku yakni Soloves terpaksa dilumpuhkan polisi dengan timah panas karena berupaya melawan dengan merebut senjata petugas.
SV akhirnya tewas saat dibawa petugas ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mengatakan petugas Subdit Resmob Polda Metro Jaya terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap salah satu tersangka yakni SV.
"Sebab pelaku SV ini berupaya merebut senjata petugas saat ditangkap. Sehingga kita lakukan tindakan tegas dan terukur," kata Argo dalam konpers di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/11/2019).
Pihaknya kata Argo, langsung membawa SV yang terluka tembak ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. "Namun karena kehabisan banyak darah, yang bersangkutan meninggal dunia saat di RS Fatmawati," kata Argo.
Untuk satu tersangka lainnya yakni Christe alias CRR, Argo memastikan yang bersangkutan akan diproses hukum. "Kami akan berkordinasi dengan kedubes Rumania untuk ini," kata Argo.
Argo menjelaskan kasus ini terungkap berawal dari laporan sejumlah bank, yang menerima komplain dari nasabahnya.
"Sejumlah nasabah bank komplain karena uang di rekening mereka berkurang padahal mereka tak melakukan transaksi. Beberapa nasabah lagi komplain, mereka ditagih uang pembayaran padahal mereka tak melakukan transaksi," kata Argo.
Dari laporan itu katanya Subdit Resmob Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan.
"Diketahui sejumlah nasabah yang komplain karena ada penarikan uang tunai di ATM Jakarta pada tanggal 20, 26 dan 27 Oktober 2019. Sekitar ada 17 nasabah yang komplain karena pencurian modus skimming dengan kerugian sekitar Rp.137 Juta," katanya.
Dalam penyelidikan dan analisa awal, kata Argo diketahui bahwa lokasi pencurian data nasabah dengan skimning diduga berada di beberapa ATM di sekitar wilayah Jalaan Wolter Mongonsidi, Kebayoran Baru, Jaksel periode sekitar tanggal 20 Oktober 2019.