Lima Perampok Bersebo Beraksi di Kantor Pengadilan Agama Muaraenim, Sempat Duel dengan Dua Satpam
Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Muaraenim disatroni kawanan perampok bersebo. Brankas dibobol dan server CCTV digondol.
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ika Anggraeni
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Muaraenim disatroni kawanan perampok bersebo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunsumsel.com di lapangan, Rabu, (6/11/2019) tampak jajaran Polres Muaraenim masih melakukan identifikasi terkait adanya perampokan di kantor yang berlokasi di kawasan islamic center tersebut.
Tampak juga salah satu pintu kaca di ruang pelayanan terpadupun pecah dengan kaca berserakan akibat kejadian tersebut, dan berangkas di ruangan bendaharapun rusak.
Menurut info peristiwa perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 Wib dini hari,
Dimana saat salah satu dari dua orang satpam yang sedang berjaga di ruang pelayanan terpadu baru terlelap tidur, tiba-tiba mendengar suara pintu didorong.
Keduanyapun terbangun dan mengaku mereka melihat ada sekitar 5 orang pelaku masuk dan langsung menyekap kedua satpam tersebut serta mengambil handphone keduanya.
Kedua satpam tersebutpun disekap dengan kondisi tangan dan kaki diikat, serta mulut dilakban.
Tak hanya itu saja, pelaku juga menyekap tiga orang pegawai kantor tersebut yang sedang berada di ruangan lainnya yang kebetulan pada malam itu menginap di kantor dikarenakan kantor tersebut akan menggelar sebuah acara.
Setelah berhasil melumpuhkan orang di dalam kantor, para pelakupun kemudian langsung menuju ruang bendahara dan merusak brangkas dan mengambil uang tunai dari berangkas tersebut sebesar Rp 3.1 juta.
Tak hanya itu saja, tak mau jejaknya terendus, para pelakupun juga mengambil server CCTV kantor tersebut.
Setelah berhasil merampok kantor yang berdekatan dengan kantor Samsat tersebut, para pelakupun langsung kabur dengan membawa uang tunai dan server CCTV tersebut.
Seperti yang dituturkan Padri ( 33) salah satu satpam yang menjadi korban penyekapan bahwa 30 menit sebelum kejadian, ia dan rekannya masih menonton TV.
"Kami masih nonton dan guling-guling saja, dan tidak lama kemudian kami tertidur, namun saat belum terlalu pulas, saya mendengar suara seperti pintu didorong, dan saat saya bangun ternyata ada yang mau merampok dan mereka langsung menyerang kami, hingga kami pingsan, saat kami sadar, kondisi tangan dan kaki kami sudah terikat dan mulut kami ditampal pakai lakban, persis di dalam film-film laga," katanya.
Dikatakan Padri, pada saat itu ia dan rekannya mencoba melawan pelaku dan sempat terjadi duel antara satpam tersebut dengan pelaku perampokan.
