Ditangan Menhan Prabowo, Ini Canggihnya Pertahanan di Pangkalan Militer Ibu Kota Indonesia yang Baru
pembangunan sistem pertahanan itu meliputi penangkalan serangan rudal, pesawat udara musuh, roket, infiltran, sabotase siber, serta ancaman chemical
TRIBUNSUMSEL.COM - Ditangan Menhan Prabowo, Ini Canggihnya Pertahanan di Pangkalan Militer Ibu Kota Indonesia yang Baru
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dalam rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur, penempatan satuan TNI dan pangkalan militer akan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Hadi mengatakan, penempatan pangkalan TNI berada di wilayah yang sama dengan Istana Kepresidenan, Gedung MPR-DPR serta Gedung Kementerian dan lembaga lainnya.
• Usai Bebas Dari Penjara, Ahmad Dhani Langsung Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rekomendasi Gerindra
• Awalnya Cuma Sebagai Pengingat Waktu Salat, Pasangan Ini Kemudian Menikah, Kisahnya Viral
• Mati Suri 2 Bulan, Anak Indigo Asal Palembang Ramal Tito-Prabowo di Pilpres 2024, Ada Sri Mulyani
"Konsep penempatan satuan-satuan TNI dan pangkalan militer lainnya berada di Penajam Paser Utara. Bersama istana presiden, gedung MPR DPR, kementerian, lembaga negara dan gedung kedutaan negara sahabat," kata Hadi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Oleh karenanya, dibutuhkan pengamanan penuh di lokasi ibu kota baru dari serangan musuh baik dari darat, laut dan udara.
Panglima juga membeberkan beberapa sistem pertahanan yang canggih untuk menangkal serangan musuh di lokasi ibu kota baru.
Ia mengatakan, pembangunan sistem pertahanan itu meliputi penangkalan serangan rudal, pesawat udara musuh, roket, infiltran, sabotase siber, serta ancaman chemical biology dan nuclear dan exlposive.
"Serta memiliki jalur pendekatan dalam mobilisasi kekuatan militer baik aspek darat, laut, udara sebagai persiapan rencana kontijensi dan rute evakuasi VVIP," pungkasnya.
Permintaan Jokowi ke Prabowo
Presiden Joko Widodo mengingatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memanfaatkan belanja di bidang pertahanan untuk memacu industrialisasi industri-industri strategis di dalam negeri.
Presiden meminta Menhan agar meminimalisasi impor.
"Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya, tetapi anggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis dari hulu sampai ke hilir," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Rapat ini mengambil topik: penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Jokowi juga ingin belanja pertahanan bisa memenuhi minimum essential force atau kebutuhan pokok minimum yang sudah ditargetkan.
Jokowi juga meminta Prabowo untuk memperkuat kerja sama Kemenhan dengan BUMN hingga swasta.
"Kerja sama dengan BUMN, kerja sama dengan swasta terus dilakukan, bahkan kita ingin agar produk-produk (pertahanan) yang ada itu bisa kita ekspor," kata dia.
Ditemui wartawan seusai rapat, Prabowo menyatakan belum ada arahan spesifik yang diberikan kepadanya.
Menurut dia, rapat tadi lebih membahas garis besar kebijakan di bidang Polhukam, tak spesifik soal pertahanan. B
Kendati demikian, Prabowo mengaku akan segera melakukan inventarisasi masalah sehingga kebijakan di bidang pertahanan tepat sasaran.
"Kita masih dalam taraf katakanlah belanja masalah, inventarisasi masalah. Saya kumpulin data bersama wamen, kita kumpulkan sehingga nanti langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan kita ini tepat. Saya kira itu. Berilah waktu beberapa saat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Kota Negara Pindah, Pangkalan Militer Bakal Pindah Ke Penajam Paser Utara", https://nasional.kompas.com/read/2019/11/06/13135351/ibu-kota-negara-pindah-pangkalan-militer-bakal-pindah-ke-penajam-paser-utara.
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Diamanty Meiliana